London (ANTARA News) - Manajer Atletico Madrid, Diego Simeone, menyatakan kegagalan timnya lolos ke 16 besar Liga Champions bukanlah bencana, kendati ia juga menyesali buruknya penyelesaian akhir timnya sebagai biang kerok atas kegagalan timnya di kompetisi Eropa musim ini.

Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Simeone, Atletico menjelma sebagai salah satu kekuatan sepak bola Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions 2014 dan 2016.

Namun penampilan Atletico di Liga Champions musim ini jauh dari harapan setelah ditahan imbang AS Roma, Qarabag dan dikalahkan Chelsea pada putaran pertama fase grup. Meskipun pada putaran kedua mereka mengalahkan Roma, namun hasil imbang atas Qarabag dan Chelsea membuat Atletico hanya menempati urutan ketiga klasemen akhir.

Pada pertandingan melawan Chelsea tadi malam, harapan Atletico untuk lolos sempat terbangun saat Saul Niguez mencetak gol pembuka. Namun gol bunuh diri Savic pada 15 menit sebelum laga berakhir telah memupus harapan mereka untuk lolos.

"Sepak bola adalah soal penyelesaian akhir dan akhirnya sudah jelas bahwa kami belum melakukannya di Liga Champions tahun ini dan kami membayar akibatnya," kata Simeone kepada wartawan dilansir Reuters, Rabu.

"Kami tidak mencari-cari alasan. Kami bertanggung jawab atas tidak lolosnya kami dari grup. Sulit untuk dijelaskan," katanya.

"Tidak enak tersingkir dari Liga Champions tapi masih ada musim yang panjang di depan, dan kami akan dinilai pada akhir musim ini. Ini bukan bencana. Ini adalah situasi yang bisa terjadi," kata dia.

Kendati tidak lolos, namun Simeone patut berbangga karena Atletico sempat menjadi pesaing dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, dalam beberapa musim terakhir.

Di Liga Spanyol, Atletico berada di urutan ketiga dan masih berpeluang untuk menjadi penantang gelar karena hanya berselisih enam poin dari Barcelona yang menjadi pemuncak klasemen.


Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017