Blitar (ANTARA News) - Perwakilan pemuda dari enam agama di Indonesia sepakat memperkuat kebhinnekaan yang salah satunya diaplikasikan melalui pembacaan kitab suci masing-masing agama secara bergantian di Kampung Coklat, Desa Plosorejo, Blitar, Jawa Timur, Selasa.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Blitar ini merupakan yang pertama digelar dan sedikitnya 1.500 pemuda di wilayah Blitar dan sekitarnya terlibat secara langsung dalam acara yang sarat dengan nuansa kebhinnekaan itu.
"Ini bukti kebhinnekaan yang mencakup agama selain rasa nasionalis. Pada hakekatnya mereka adalah generasi muda yang saling bahu membahu dan berbaur dari segi-segi agama sesuai dengan UUD 1945," kata Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq Kemenpora, Esa Sukmawijaya.
Pembacaan kitab suci secara bergantian ini merupakan bagian dari program Kirab Pemuda 2017 yang saat ini memasuki fase finis setelah sebelumnya melakukan keliling Indonesia selama 72 hari. Ada 72 pemuda dari berbagai etnis dan agama yang terlibat secara langsung pada kegiatan ini.
Kirab Pemuda sendiri dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama perjalanannya dimulai dari Miangas Sulawesi Utara dan kelompok kedua dimulai dari Rote Ndao Nusa Tenggara Timur. Setelah keliling lebih dari 100 kabupaten/kota, pemuda ini bertemu di Blitar.
Menurut Esa, rasa kebhinnekaan sesuai dengan Pancasila harus tertanam pada generasi muda. Perwakilan pemuda yang selama ini menjadi ujung tombak pada Kirab Pemuda ini diharapkan mampu menjadi teladan dari pemuda Indonesia lainnya yang selama ini dicekoki dengan kemajuan teknologi.
"Kemenpora sebagai regulator wajib hukumnya mensosialisasikan aneka ragaman nusantara yang tidak dimiliki negara lain. Kirab Pemuda senantiasa dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya guna menjaga kesatuan bangsa sesuai Nawacita dari Presiden Joko Widodo," kata Esa menambahkan.
Setelah selesainya program pembacaan kitab suci oleh perwakilan enam agama dan pembacaan ikrar, peserta Kirab Pemuda ini diterima oleh Wakil Walikota Blitar Santoso di ruang Koesoemo Wicitra Kota Blitar. Dalam pertemuan tersebut, peserta Kirab Pemuda diminta untuk menunjukkan program yang telah diemban selama ini.
"Memang tepat Kirab Pemuda ini berakhir di Blitar karena di kota ini dimakamnya sang proklamator yang juga penggali Pancasila. Kami bangga bisa menerima perwakilan pemuda dari seluruh Indonesia yang mempunyai misi khusus merajut Kebhinekaan di Indonesia," kata Santoso.
Setelah rangkaian Kirab Pemuda berakhir di Blitar, sesuai dengan rencana semua peserta bakal menerima sertifikat yang akan diberikan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi. ?Tahun depan pelaksanaannya dijadwalkan lebih besar karena akan mendatangi 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017