Jakarta, 19 Juni 2007 (ANTARA) - PT Antam Tbk (ASX - ATM; JSX, SSX - ANTM) mengumumkan bahwa perusahaan telah menurunkan beban listrik pabrik FeNi III disebabkan terjadinya kebocoran kecil metal pada dinding tanur di sisi elektroda satu. Berdasarkan investigasi awal dan opini dari konsultan eksternal, diperkirakan beban operasi normal pabrik FeNi III akan dapat dicapai maksimal selama tiga minggu ke depan. Kebocoran yang terjadi saat ini berbeda dengan kebocoran pada
metal tap hole yang terjadi pada tanggal 1 Juli 2006. Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu malam tanggal 16 Juni 2007 pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
Direktur Operasi Antam, Alwin Syah Loebis mengemukakan, "Kami menyayangkan terjadinya kebocoran kecil metal pada pabrik FeNi III. Kami tengah mengupayakan untuk mengetahui detil kejadian ini dengan investigasi lengkap. Kami tetap mengupayakan untuk dapat mempertahankan target produksi tahun ini sebesar 20.000 ton nikel dalam feronikel."
Kejadian ini diketahui ketika feronikel cair keluar dari dinding tanur di sisi elektroda satu, salah satu dari tiga elektroda di dalam tanur. Dengan kejadian tersebut, Antam menurunkan beban listrik dari beban operasi 34 MW menjadi 2 MW. Setelah berupaya selama satu setengah jam, Antam berhasil menutup lubang sebesar 5 cm tempat keluarnya feronikel cair tersebut dengan
magnesium oxide clay pada jam 22.35 Waktu Indonesia Tengah.
Kerusakan yang terjadi bersifat minimal, dengan kerusakan kabel instrumen pada lokasi kebocoran. Sebelum terjadinya kebocoran tersebut, parameter yang ada tidak menunjukkan indikasi abnormal atau ketidakstabilan operasi. Investigasi saat ini sedang berlangsung untuk mengkaji lebih dalam penyebab yang terjadi dan apabila laporan lengkap telah tersedia maka Antam akan segera mengumumkan dalam bentuk rilis yang lebih detil.
Estimasi awal menunjukkan bahwa biaya yang terkait dengan perbaikan tersebut minimal. Antam telah menginformasikan kejadian ini kepada kontraktor EPC, konsorsium unincorporated Mitsui & Co. Ltd dan Kawasaki Heavy Industries Ltd, Jepang dan Antam saat ini tengah mengkaji kemungkinan mengajukan klaim dalam masa warranty period kontraktor EPC FeNi III tersebut. Antam juga mengkaji polis asuransi dari perusahaan asuransi terkait
industrial all risk,
machinery breakdown, dan juga
business interruption.
Proyek FeNi III senilai US$320 juta memulai operasi komersial pada tanggal 29 Januari 2007. Sampai dengan bulan Mei 2007 ini, Antam telah memproduksi 7.510 ton nikel dalam feronikel. Seiring dengan kejadian ini, Antam tetap mengupayakan untuk memproduksi 20.000 ton nikel dalam feronikel untuk tahun 2007 dengan menggunakan umpan bijih berkadar lebih tinggi pada pabrik FeNi III serta berencana untuk melakukan toll smelting. Untuk mengantisipasi penurunan pendapatan, Antam akan meningkatkan penjualan bijih nikel untuk memanfaatkan kondisi harga nikel yang tinggi saat ini.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Bimo Budi Satriyo, Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, Tel :(6221)780 5119, Fax :(6221)781 2822, Email :corsec@antam.com, Website :www.antam.com
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007