Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar dalam rilis di Jakarta, Selasa mengatakan kegiatan PEF akan berlangsung selama dua hari yakni 12 -13 Desember 2017.
"Memasuki tahun keempat, PEF 2017, sengaja mengusung tema energi berkelanjutan seiring dengan mulainya pergeseran peta industri energi dunia ke arah pemanfaatan energi berkelanjutan. Di Tanah Air, tuntutan pengembangan potensi sumber energi terbarukan juga kian meningkat, seiring dengan makin menurunnya cadangan energi fosil," katanya.
Menurut dia, Pertamina yang mendapatkan tugas dalam mendorong kemandirian energi Indonesia, senantiasa berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menghambat pencapaian tersebut dan mengadirkan solusi bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Syahrial menambahkan arti strategis PEF 2017 adalah memberikan masukan bagi pengambil kebijakan, pelaku bisnis, akademisi dan pemegang saham, untuk memberikan perhatian pada perkembangan energi berkelanjutan.
"Apalagi, cadangan energi fosil makin menipis dan volatilitas di bisnis migas belum usai," katanya.
PEF 2017, lanjutnya, merupakan salah satu sarana Pertamina menyampaikan aspirasi korporasi kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan.
Forum tersebut sekaligus menjadi ajang diskusi untuk bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis energi agar jeli melihat peluang pengembangan energi terbarukan.
"Ini penting agar ke depannya tidak hanya menjadi konsumen akhir, tetapi juga menjadi pemain dari mata rantai bisnis energi berkelanjutan tersebut," jelasnya.
Syahrial juga mengatakan selama dua hari PEF 2017 akan membahas beragam informasi aktual mengenai perkembangan energi berkelanjutan.
Forum akan membedah berbagai potensi dan inisiatif pengembangan energi berkelanjutan yang dapat dikembangkan secara masif di seluruh Indonesia.
"PEF kali ini juga diharapkan menjadi masukan bagi Pertamina dan pelaku bisnis energi dalam merencanakan pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.
Pada hari pertama, PEF 2017 akan menggelar tiga sesi diskusi dengan mengangkat tema The Shift In Global Energy Business, Is It Really Happening? Is Goverment Going Along The Renewable Energy Trend? dan di sesi terakhir dibahas topik New Energy On The Road: Capturing The Opportunities.
Pada hari kedua, diskusi juga dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama mengangkat topik Best Practices In Large-Scale Sustainable Power Development, sesi kedua dengan bahasan Community Involvement To Capture Sustainable Ideas. Sesi terakhir akan diisi dengan topik Formulating The Business Model In Renewable Industry.
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno dijadwalkan hadir sebagai pembicara kunci.
Sementara, pembicara lainnya merupakan ahli energi dari dalam dan luar negeri dari berbagai lembaga di antaranya Kementerian ESDM, International Energy Agency, Center for Strategic & International Studies US, Shell, Panasonic, Marubeni Corporation, Boston Consulting Group, Patriot Energi, Mitsubishi, dan Toyota.
Dengan mengikuti PEF 2017, menurut Syahrial, diharapkan para peserta mendapatkan nilai dan informasi terbaru perkembangan energi berkelanjutan termasuk sumber energi terbarukan dari para pelaku bisnis, investor, akademisi, regulator, NGO, dan narasumber lainnya.
PEF 2017 akan digelar di The Raffles Hotel Jakarta dengan perkiraan diikuti lebih dari 400 peserta diskusi sekaligus melihat pameran perkembangan bisnis Pertamina.
Pendaftaran peserta dilakukan secara daring dengan mengakses www.pertamina.com/pef2017.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017