Kuala Lumpur (ANTARA News) - Majikan Ceriyati, Ivone Siew, sudah ditahan polisi Malaysia setelah dimintai keterangan oleh polisi Sentul, Kuala Lumpur, Senin malam, akibat melakukan penyiksaan dan membuat PRT asal Brebes itu nekat kabur dari jendela apartemen Tamarind lantai 15. "Betul majikan perempuan Ceriyati sudah ditahan kepolisian Sentul, Senin malam. Kami akan melakukan kunjungan ke kantor polisi hari ini," kata Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Kuala Lumpur, Selasa. "KBRI akan terus memantau kasus ini karena sudah menjadi perhatian nasional dan internasional. Kabar majikan Ceriyati ditahan polisi tidak lama setelah Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat datang langsung ke Kuala Lumpur menengok langsung Ceriyati," kata Tatang. Menurut dia, walaupun majikan Ceriyati sudah minta maaf dan bersedia membayar segala kerugian Ceriyati ketika ia datang ke KBRI, tetapi kasus penyiksaan akan diteruskan ke pengadilan. Itu tergantung pada keputusan Ceriyati sendiri. "Keputusan pemerintah Indonesia yang sudah disampaikan Deplu sudah jelas bahwa langkah hukum akan diambil walaupun majikannya sudah minta maaf," katanya. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, Senin malam, datang langsung dari Jakarta, menemui Ceriyati di KBRI. Dalam pertemuan dengan Ceriyati, Jumhur menyatakan keprihatinan pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap kasus yang dihadapinya. Ia juga memberikan semangat agar PRT yang baru bekerja di Malaysia empat setengah bulan itu tabah dan tegar dalam mencari keadilan. "Kami akan membantu Ceriyati jika sewaktu-waktu akan kembali ke Brebes menemui keluarganya, namun karena Ceriyati belum dibuatkan BAP-nya oleh polisi, untuk sementara waktu akan tetap di Kuala Lumpur. Saya sendiri sudah bicara langsung dengan suaminya, Ridwan," katanya. Wakil Dubes RI, AM Fachir, Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono, Atase Imigrasi Bambang Widodo, Kepala Satgas Tatang B Razak dan pejabat KBRI lainnya mendampingi Kepala BNP2TKI itu untuk bertemu langsung dengan Ceriyati. (*)
Copyright © ANTARA 2007