Yerusalem (ANTARA News) - Ehud Barak diambil sumpahnya sebagai menteri pertahanan Israel, Senin malam, setelah memperoleh persetujuan Knesset dengan perbandingan suara 46-22. Barak secara resmi memasuki kantor kementerian pertahanan Selasa setelah acara serah-terima dari pendahulunya, Amir Peretz. Perdana Menteri Ehud Olmert mengangkat Barak sebagai menteri pertahanan menggantikan Peretz pada Jumat, dua hari setelah Barak terpilih sebagai ketua Partai Buruh Israel, sekutu utama dalam pemerintah koalisi Olmert. Barak, yang menjadi perdana menteri dari 1999 hingga 2001, juga pernah menjabat sebagai kepala staf Pasukan Pertahanan Israel. Pengangkatan Barak itu, yang ternyata lebih cepat daripada yang diperkirakan, dilakukan "karena situasi baru yang berkembang", kata seorang pejabat Israel beberapa waktu lalu, menunjuk pada pengambilalihan Jalur Gaza oleh kelompok garis keras Palestina Hamas pada Jumat. Menteri Pertahanan Amir Peretz, yang dikecam karena gagal melakukan tugasnya terkait dengan perang Lebanon, akan diturunkan menjadi menteri negara, dan Deputi Menteri Pertahanan Ephraim Sneh akan meninggalkan kantornya jika Barak sudah dilantik. Israel yang khawatir mengikuti secara cermat perkembangan di Jalur Gaza, dimana Olmert memperingatkan "konsekuensi-konsekuensi regional" jika Hamas, yang disebut negara Yahudi itu sebagai "organisasi teroris", menguasai wilayah tersebut. Pemilihan Barak sebagai ketua Partai Buruh Israel menandai kembalinya mantan kepala staf dan menteri pertahanan itu ke kancah politik setelah absen lebih dari enam tahun, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007