Berdasarkan data yang diterima media di Jakarta, Senin, Tannya Roumimper, Sharon Limansantoso, dan Putty Armein sukses merebut perunggu, sedangkan emas direbut tuan rumah Amerika Serikat dan perak milik tim Jerman.
Pada pertandingan penentuan, trio Indonesia itu harus mengakui tuan rumah Amerika Serikat dengan skor 610-663 dan berhak mendapatkan perunggu seperti halnya Taiwan yang pada babak semifinal dikalahkan Jerman.
"Kami sangat mengapresiasi prestasi yang diraih atlet. Ini adalah pencapaian tertinggi selama mengikuti kejuaraan dunia," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBI, Gatot Aryo Nugroho.
Dengan hasil kejuaraan dunia tersebut, pihaknya mulai bisa menganalisis kemampuan atlet Indonesia maupun calon lawan yang dihadapi di Asian Games 2018 mengingat peluang Indonesia untuk meraih prestasi tertinggi sangat terbuka.
Nomor trio putri, kata dia, memang salah satu andalan Indonesia. Hanya saja pihaknya tetap mewaspadai calon lawan yang sudah dikenal kemampuannya seperti Korea, Jepang hingga negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia dan Singapura.
"Trio putri memang mempunyai peluang untuk masuk dalam perebutan medali emas. Apalagi saingan terdekat seperti Korea masih di bawah kita," kata Gatot menegaskan.
Pada kejuaraan dunia di Amerika Serikat, Indonesia mengirimkan enam peboling putri. Selain trio Tannya Roumimper, Sharon Limansantoso dan Puttu Armein juga ada nama Nadia Pramanik, Novie Phang dan Aldila Indryati.
Keberangkatan kontingen Indonesia ke kejuaraan yang diikuti oleh 42 negara ini didampingi oleh pelatih asing PB PBI Purvis James Granger dan pelatih Thomas Tan. Dengan hasil ini menambah optimistis Indonesia pada kejuaraan empat tahunan itu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017