Dicapainya kesepakatan internasional akan memerlukan kerja sama banyak pengambil keputusan ..."
Nairobi (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan kerja sama antara ilmuwan, pemerintah dan lembaga swadaya masyarajat (LSM) dalam penanggulangan kemerosotan lingkungan hidup.
Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dalam laporannya pada Minggu (3/12) bahwa ada penanganan lingkungan hidup global yang dikembangkan dengan baik, namun kegiatan kebijakan ilmu pengetahuan harus bergerak ke arah yang mendukung pelaksanaan kesepakatan lingkungan hidup internasional di berbagai negara dan wilayah.
"Dicapainya kesepakatan internasional akan memerlukan kerja sama banyak pengambil keputusan dengan prioritas utama yang berbeda, serta ilmuwan dari banyak bidang," kata Kepala Unit Penilaian Global di UNEP Pierre Boileau selama peluncuran laporan tersebut di Nairobi, Kenya.
Ia mengatakan organisasi kebijakan-ilmu pengetahuan memerlukan proses perubahan yang berdedikasi bagi model pemerintahan mereka untuk memiliki dampak pada masa depan, termasuk penyediaan informasi bagi tercapainya Sasaran Pembangunan yang Berkelanjutan (SDG).
"Mencapai SDG memerlukan saran ilmiah mengenai interaksi rumit antara pencapaian sasaran, yang dinamik, non-linear dan tak menentu," kata Boileau, layaknya dikutip kantor berita Xinhua China
Ia menambahkan bahwa sangat tak berdasar untuk menghasilkan laporan rumit yang memproduksi hasil yang juga tak menentu.
Pejabat UNEP itu menyatakan penting pengarus-utamaan gender disahkan dalam semua kegiatan kebijakan-ilmu pengetahuan, dan yang kegagalannya mungkin mengarah kepada kebijakan yang menambah parah konsekuensi yang tak diinginkan yang menambah parah ketidak-setaraan.
Laporan tersebut mengatakan peningkatan hasil berasal dari keterlibatkan pembuat-kebijakan yang memengang sudut pandan berbeda mengenai pentingnya lingkungan hidup, tapi yang keputusannya mempengaruhi hasil lingkungan hidup.
"Empat-puluh tahun terakhir telah menyaksikan perluasan besar penelitian ilmu pengetahuan ke dalam tantangan lingkungan hidup dan pengendalinya, susunan penanganan lingkungan hidup dan pekerjaan kebijakan-ilmu pengetahuan internasional mengenai masalah lingkungan hidup, tapi pertumbuhan pekerjaan ini belum diimbangi oleh melambatnya kemerosotan dalam lingkungan hidup," katanya.
Malah, dikemukakannya bahwa secara global, lingkungan hidup terus merosot, dan di sebagian wilayah geografis, angka kemerosotan tersebut benar-benar meningkat, kata laporan tersebut.
Laporan PBB itu menyerukan penggabungan masalah budan dan sosial ke dalam penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu, Direktur Pelaksana UNEP Erik Solheim menambahkan bahwa ilmu pengetahuan dan kebijakan berada di persimpangan jalan dan memerlukan penanganan efektif guna meningkatkan interaksi yang lebih baik.
Pewarta: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017