Situbondo, (ANTARA News) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Budi Priyono mengemukakan bahwa pasar tani atau pasar khusus bagi petani dapat menguntungkan petani sebagai pelaku usaha dan juga masyarakat selaku konsumen.
"Tujuan program Pasar Tani yang kami lakukan untuk mempertemukan langsung pelaku usaha (petani) dengan konsumen, sehingga konsumen dapat membeli produk pertanian dengan harga produsen (lebih murah) dan juga dapat memberikan keuntungan besar kepada petani karena dapat menjual produk hasil pertanian langsung kepada konsumen," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan, dengan keberadaan pasar tani di Situbondo sebagai tempat transaksi pelaku usaha pertanian dengan konsumen yang nantinya juga dapat memutus rantai perdagangan yang selama ini kerap menimbulkan kerugian bagi petani karena adanya permainan harga dari para pedagang.
Program Pasar Tani Situbondo, katanya, tahun ini sudah mulai dikenalkan kepada masyarakat sebagai konsumen, karena pasar tani jelas memberikan keuntungan kepada petani ketika menjual langsung produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara.
"Saat ini kami telah membuka pasar tani di wilayah barat yakni Kecamatan Besuki, Kecamatan Asembagus (wilayah timur) dan juga pasar tani kami perkenalkan di Kecamatan Kota Situbondo atau sekitar perkotaan," katanya.
Budi menjelaskan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo juga berkerja sama dengan pelaku usaha (petani) guna menjual produk pertanian seperti petani padi dan sayur-mayur serta buah-buahan.
"Contohnya di pasar tani menjual beras dengan harga Rp7.500 per kilogram dan kalau dijual oleh perantara (pedagang) atau tengkulak harganya bisa sampai Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogramnya. Dan intinya pasar tani menjembatani petani dan konsumen tanpa perantara," paparnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017