Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News) - Konsul jendral AS di Yerusalem Jacob Walles menyatakan, Senin, Washington akan menormalisasi hubungan dengan pemerintah baru Palestina. Presiden George W. Bush juga menelepon Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk meyakinkannya mengenai dukungan AS setelah perebutan wilayah Jalur Gaza oleh Hamas dalam konflik bersenjata, kata jurubicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, kepada AFP. "Saya mengatakan kepadanya bahawa kami akan berhubungan lagi dengan pemerintah ini. Kami akan memiliki lagi hubungan normal dengan pemerintah ini," kata Walles kepada wartawan setelah pertemuan 90 menit dengan Perdana Menteri baru Palestina Salam Fayyad. "Saya mengatakan kepadanya bahwa AS mendukungnya. Kami akan membuat pernyataan di Washington mengenai program bantuan kami," kata diplomat itu, dengan menyebut pembicaraannya dengan Fayyad sebagai sebuah "pertemuan yang sangat baik". "Kami berbicara mengenai Gaza dan pentingya menangani keadaan kemanusiaan dan memastikan bahwa rakyat di Gaza tidak menderita akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sana," tambah Walles. Fayyad, seorang mantan ekonom IMF dan Bank Dunia yang disegani, memimpin pertemuan pertama kabinetnya, Senin, setelah Abbas membubarkan pemerintah persatuan Palestina yang dipimpin Hamas dan mengumumkan keadaan darurat. "Presiden Bush menelepon Presiden Abbas, untuk menjamin dukungannya bagi kepemimpinan dan kebijakannya," kata Abu Rudeina. "Sudah waktunya meluncurkan lagi negosiasi politik untuk memberi rakyat Palestina harapan," kata jurubicara itu mengutip pernyataan Abbas kepada Bush. Hamas menguasai badan-badna keamanan utama Palestina yang dikendalikan Abbas dan setia pada partai Fatah kubunya setelah pertempuran beberapa hari di Jalur Gaza pekan lalu yang menewaskan lebih dari 110 orang. Kelompok pejuang garis keras Palestina itu dianggap sebagai sebuah organisasi teroris oleh AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007