Perjuangan membela kepentingan rakyat telah menumbuhkan kepercayaan rakyat kepada kita."

Jakarta (ANTARA News) - Setiap kekuasaan pasti ada masanya, namun kekuasaan dapat dipertahankan jika si pemegang kekuasaan benar-benar tulus bekerja untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyamaikan hal itu saat menjadi pembicara  dalam Presentasi dan Diskusi Survei Nasional Indo Barometer bertajuk "Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?" di Jakarta, Minggu (3/12).

Selain Maruarar, hadir pula sebagai pembicara Politikus PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Politikus Partai Golkar Aziz Syamsudin dan Waketum Gerindra Fadli Zon.

Maruarar mengatakan, melihat perjalanan politik di Indonesia pascaOrde Baru, pemegang kekuasan selalu berubah-ubah.  Ara menjelaskan misalnya pada tahun 1999 PDI Perjuangan berhasil menjadi pemenang. Namun pada tahun 2004 Partai Golkar menjadi pemenang. Sedangkan pada tahun 2009 Partai Demokrat menjadi pemenang.

Berkat Konsistensi PDI Perjuangan sebagai partai oposisi yang berjuangan untuk kepentingan "Wong Cilik", PDI Perjuangan Kembali menjadi pemenang pada pemilu 2014 dan serta menghantarkan kader terbaiknya, Jokowi menjadi Presiden RI Ke-7.

"Perjuangan membela kepentingan rakyat telah menumbuhkan kepercayaan rakyat kepada kita," kata Maruarar Sirait dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ara ini optimis bahwa pada pemilu 2019 nanti PDI Perjuangan akan kembali memegang kekuasaan yaitu menjadi pemenang Pileg dan Pilpres.

"Tanda-tanda kemenangan itu telah terlihat. Dari sejumlah lembaga Survei menempatkan PDIP dan Jokowi sebagai pemenang dalam Pimilu 2019 nanti," katanya.

Sebelumnya, Survei Indo Barometer menyatakan jika pilpres digelar hari ini Jokowi masih menempati posisi tertinggi sebesar 44,9 persen. Kemudian disusul Prabowo Subianto sebesar 18, 4 persen. Sementara itu secara pilihan partai politik jika pileg dilakukan hari ini PDI Perjuangan unggul 30,2 persen. Angka ini jauh terpaut jauh dengan partai-partai lain, antara lain Partai Golkar 12,5 persen, Gerindra 10, 8 persen, Demokrat 7,7 persen dan PKB 6 persen.

Survei tersebut dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di seluruh provinsi di Indonesia.  Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017