Jakarta (ANTARA News) - Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) di Jakarta, Senin, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bursa Malaysia Berhad guna memperkuat kinerja BBJ. "Nota kesepahaman ini tidaklah secara hukum mengikat, ini merupakan nota kesepahaman guna meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan di antara dua negara," kata Presiden Direktur BBJ Hassan Zein Mahmud. Menurut Hassan, nota kesepahaman tersebut di antaranya menyangkut tukar menukar dokumen dan informasi serta saling mengirimkan pejabat untuk pembelajaran. "Selain itu, mengeksplorasi bentuk-bentuk lain dari strategi kolaborasi, apa bentuknya nanti kita bicarakan," kata Hassan. Pengalaman Malaysia dalam mengelola bursa berjangkanya amat berarti bagi Indoensia yang baru beberapa tahun memiliki bursa untuk komoditas tersebut, katanya. Kepala Pemasaran Global Bursa Malaysia Berhad, Raghbir Singh Bhart, mengharapkan kerjasama tersebut menjadi hubungan jangka panjang bagi kedua negara. Ia menambahkan, selama ini bursa berjangka komoditas Malaysia merupakan salah satu bursa yang agresif di dunia. "Untuk itu kerjasama ini dapat menjadi hubungan jangka panjang dua negara yang saling menguntungkan dimana kita bisa memberikan beberapa hal yang berharga dalam mengelola bursa berjangka," jelasnya. Di Indonesia saat ini, kata dia, lebih banyak spekulasi dalam bursa berjangka komoditas karena masih dalam taraf awal. "Saya kira dalam jangka panjang hal ini dapat teratasi," tambahnya. Sementara itu Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komiditi Titi Hendrawati mengatakan adanya nota kesepahaman tersebut harus dimanfaatkan BBJ. "Jangan sampai dengan nota kesepahamanan ini terjadi dominasi karena bursa kita masih baru, kita berharap mendapatkan manfaat jangka panjang bagi kedua negara," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007