Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengakui bahwa telah menegur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) karena telah membuat sejumlah prediksi sehingga melewati Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BPS. "BPS ini seharusnya hanya menyuguhkan data jangan pakai komentar. Nah, komentarnya ini yang berat. Misalnya, BPS akan keluarkan sensus ekonomi Juli, tapi sekarang dia sudah ngomong nanti kira-kira akan begini. Itu, bukan tugas BPS, tapi tugas pengamat," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu di Jakarta, Senin. Menurut Paskah, BPS tidak bisa memberikan prediksi-prediksi hanya dengan menggunakan angka sementara atau perhitungan sementara. "Dia harus sampaikan angka yang pasti kepada publik. Soal nanti kapan kemiskinan naik, itu urusan pengamat. Itu bukan urusannya," ujarnya. Dia menjelaskan, BPS mestinya menyusun dulu seluruh data hingga selesai baru diumumkan. Paskah menambahkan, untuk mengawasi kinerja BPS, Bappenas juga berencana merevitalisasi Forum Masyarakat Statistik (FMS) dengan cara mengubah susunan keanggotaan FMS tersebut. "FMS sudah dibentuk sejak dulu. Tapi, dengan adanya Keppres bahwa BPS di bawah koordinasi saya, makanya sebaiknya dibubarkan saja yang lama termasuk penggantian ketua FMS yang sekarang dipengang Pak Sucipto, mantan Kepala BPS," katanya. Sebagai pengganti FMS lama, ujar Paskah, dirinya akan mengeluarkan keputusan menteri (Kepmen) baru tentang FMS dengan anggota yang terdiri atas wakil pemerintah, kalangan praktisi, dan tokoh masyarakat. "Untuk menjamin nama-nama tersebut, sebelum diputuskan saya akan mengumumkan nama-nama itu," kata Paskah menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007