Karangasem, Bali (ANTARA News) - Yayasan Indocare Peduli (YIP) Jakarta, memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi Gunung Agung yang berada di Posko Pengungsian Unit Pelayanan Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu malam.
"Kegiatan bakti sosial pelayanan kesehatan yang kami lakukan sejak Pukul 08.00 WITA hingga 10.00 WITA ini kami lakukan bertujuan untuk membantu sesama warga yang berada di pengungsian akibat erupsi Gunung Agung," kata Ketua YIP Jakarta, Rudy Tandi saat ditemui di Posko Pengungsi, Desa Rendang, Sabtu.
Dengan adanya posko pemeriksaan secara gratis ini, kata dia juga sebagai bentuk kepedulian YIP dalam membantu sesama yang bekerja sama dengan Yayasan Valentina Dendios (Yasvade) yang fokus dibidang kesehatan.
Rudy mengatakan, dalam kegiatan pelayanan kesehatan ini melibatkan dokter, perawat dan apoteker dengan memberikan vitamin dan obat-obatan untuk kebutuhan obat-obatan pengungsi.
"Untuk pelayanan kesehatan ini, kami siap memberikan pelayanan kesehatan kurang lebih 500 hingga 1.000 pasien dengan segala obat-obatannya," ujarnya.
Ia menerangkan, untuk jenis penyakit yang siap dibantu dalam pengobatan ini seperti hipertensi, diabetes melitus, nyeri otot, rematik, penyakit kulit, vertigo, asam urat, kolesterol, infeksi saluran pernafasan, diare, flu dan lainnya.
"Kami memilih melakukan pengobatan di posko ini karena jumlah pengungsinya cukup banyak sekitar 2.000 orang. Kami bersama rekanan kami siap membantu pelayanan kesehatan pengungsi dan sudah biasa memberikan bantuan tanggap bencana dengan persiapan obat-obatan sesuai kebutuhan pengungsi," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga pengungsi Made Putu (70) yang berasal dari Banjar Simpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan pelayanan kesehatan ini, karena dirinya yang sudah usia rentan mendapat pengobatan gratis dari YIP.
"Saya sangat berterima kasih kepada YIP atas pelayanannya memberikan pengobatan gratis. Biasanya saya berobat ke Puskesmas yang lokasinya cukup jauh," ujarnya.
Ia mengaku memiliki riwayat penyakit rematik sejak lama dan sudah mendapat pelayanan pengobatan dengan baik dan saat diperiksa petugasnya sangat ramah.
Demikian Suster Sisiliana CB mengatakan, untuk jumlah personel petugas kesehatan yang siap melayani kesehatan di pengungsian ini sebanyak sepuluh orang petugas yang terdiri dari dokter umum, perawat dan apoteker,
"Kami memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama ini dengan persetujuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan apabila ada pengungsi yang mengalami sakitnya parah, tim kesehatan siap membantu melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk pelayanan kesehatan ini sebelumnya telah dilakukan di Posko Pengungsi Desa Manggis, Karangasem dan pelayanan kesehatan ini rutin dijadwalkan tiap pagi dan malam hari.
Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017