"Sabang ini penduduk plural dan daerah plural terima tamu lebih terbuka," kata Kalla, pada pembukaan puncak Sail Sabang yg dipusatkan di Pelabuhan Peti Kemas CT 3, Sabang, Aceh, Sabtu.
Ia mengatakan, keramahan dan kualitas pelayanan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung, apakah itu wisatawan domestik ataupun mancanegara.
Dia menyatakan, jika ada daerah yang kurang ramah terhadap wisatawan maka daerah itu kurang berkembang wisatanya. Namun jika ramah maka akan menjadi tujuan wisata. "Turis komplain, kita kadang marah. Di Bali, turis kompain, ya senyum-senyum saja," katanya dalam acara yang diwarnai hujan deras itu.
Dia menyambut baik Sail Sabang 2017 yang dilaksanakan di Kota Sabang --kota pelabuhan alam-- dengan fokus pada pengembangan tujuan wisata.
Dia mengatakan, pengembangan tujuan wisata itu ibaratnya menjual rejeki Allah karena bukan buatan manusia. Keindahan laut sudah ada dan tinggal pemerintan atau Kementerian Pariwisata untuk menjualnya. "Kementerian tinggal bangun cerita yang baik. Orang datang ingin tahu, bukan hanya sekedar lihat pantai, katanya.
Ia mengatakan, keramahan dan kualitas pelayanan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung, apakah itu wisatawan domestik ataupun mancanegara.
Dia menyatakan, jika ada daerah yang kurang ramah terhadap wisatawan maka daerah itu kurang berkembang wisatanya. Namun jika ramah maka akan menjadi tujuan wisata. "Turis komplain, kita kadang marah. Di Bali, turis kompain, ya senyum-senyum saja," katanya dalam acara yang diwarnai hujan deras itu.
Dia menyambut baik Sail Sabang 2017 yang dilaksanakan di Kota Sabang --kota pelabuhan alam-- dengan fokus pada pengembangan tujuan wisata.
Dia mengatakan, pengembangan tujuan wisata itu ibaratnya menjual rejeki Allah karena bukan buatan manusia. Keindahan laut sudah ada dan tinggal pemerintan atau Kementerian Pariwisata untuk menjualnya. "Kementerian tinggal bangun cerita yang baik. Orang datang ingin tahu, bukan hanya sekedar lihat pantai, katanya.
Ada pula wisata yang tidak berbasis semata kemurahan alam belaka; semisal yang terjadi di Singapura dan Dubai.
Kalla mengatakan, Sail Sabang 2017 menjadi bukti komitmen pemerintah untuk membangun pariwisata, selain perdagangan. China, India dan Korea yang memiliki penduduk besar dan ekonomi tubuh baik , kata dia, menjadi peluang pemasaran wisata.
Ia mengayakan, pariwisata tidak lepas dari keberadaan golongan kelas menengah atas yang membutuhkan wisata dan liburan setelah kebutuhan pangan dan sandang tercukupi.
Pada acara itu Kalla juga naik ke geladak dan ruang-ruang di dalam KRI Bima Suci yang merupakan kapal latih TNI AL yang baru bergabung dengan jajaran TNI setelah selesai dibuat di Spanyol.
Pembukaan Sail Sabang 2017 juga dihadiri Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Kalla mengatakan, Sail Sabang 2017 menjadi bukti komitmen pemerintah untuk membangun pariwisata, selain perdagangan. China, India dan Korea yang memiliki penduduk besar dan ekonomi tubuh baik , kata dia, menjadi peluang pemasaran wisata.
Ia mengayakan, pariwisata tidak lepas dari keberadaan golongan kelas menengah atas yang membutuhkan wisata dan liburan setelah kebutuhan pangan dan sandang tercukupi.
Pada acara itu Kalla juga naik ke geladak dan ruang-ruang di dalam KRI Bima Suci yang merupakan kapal latih TNI AL yang baru bergabung dengan jajaran TNI setelah selesai dibuat di Spanyol.
Pembukaan Sail Sabang 2017 juga dihadiri Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sail Sabang 2017 diikuti 13 kapal perang TNI AL, satu kapal penelitian LIPI, diprediksi dikunjungi 20.000 pengunjung, 3.000 wisatawan mancanegara, dan banyak lagi warga setempat.
Sail Sabang 2017 yang dimulai sejak 28 November 2017 antara lain menyajikan karnaval seni, pameran bahari, kompetasi menyelam bebas, sepeda santai, lomba blog bakti sosial, jambore iptek, dan seminar.
Pewarta: Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017