"Mudah-mudahan minggu depan UAV ini udah siap diterbangkan, mengingat saat ini kondisi UAV sedang dalam perbaikan yang sebelumnya sukses mengambil sampel gas di atas kawah Gunung Agung," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Syahbana, di Pos Pantau Desa Rendang, Sabtu.
Ia mengatakan, penerbangan UAV ini akan difokuskan dalam mengambil data semua yang ada di atas Gunung Agung, baik itu data visual, sampel asap dan lain-lain. Adapun operatornya adalah petugas PVMBG Bandung.
"Meskipun dalam misi menerbangkan UAV nanti hanya mendapatkan data visual saja, namun ini menjadi data pendukung kami untuk melihat sejauh mana kondisi lava di dasar Gunung Agung saat ini," ujarnya.
Ia mengatakan, Gunung Agung masih sangat aktif, ditandai rekam-data gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam, getaran frekuensi rendah, dan tremor menerus. "Ini yang perlu kami antisipasi upaya apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Dia menerangkan, pada Jumat malam (1/12) juga terekam gempa dengan guncangan 3,5 skala Richter yang harus mewaspadai hal ini, karena bisa saja berkaitan dengan Gunung Agung. "Hari ini terekam delapan kali gempa vulkanik dan dua kali hembusan," ujarnya.
Hal ini menunjukkan masih relatif tinggi dan level Gunung Agung masih dalam kategori awas atau level IV. Dari pantauan satelit estimasi jumlah lava di dalam kawah Gunung Agung sepertiga kawah Gunung Agung dengan luas diameter 900 meter dan kedalaman 200 meter sudah terisi material lava vulkanik.
"Jika dikonversi jumlahnya hampir 20.000.000 meter kubik lava di dalam kawah," ujarnya.
Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017