Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sangat menghargai perhatian Malaysia terhadap pembantu rumah tangga asal Brebes, Jawa Tengah, Ceriyati Binti Dapin (34) yang menjadi korban penyiksaan majikannya di Malaysia, dan melompot dari lantai 15 Kondominium Tamarin, Kuala Lumpur. "Kasus yang memprihatinkan bagi kita telah mendapat perhatian besar dari pemerintah Malaysia," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin. Ia berharap melalui kontak Kedubes RI di Malaysia dengan pejabat pemerintah setempat baik kementerian dalam negeri maupun bidang keimigrasian, masalah itu dapat diselesaikan. Perhatian besar pihak Malaysia, kata Menlu, ditunjukkan dengan kunjungan delegasi kementerian dalam negeri serta dirjen tenaga kerja dan keimigrasia ke KBRI untuk menunjukkan simpatinya. "Bahkan mereka berjanji akan membawa masalah ini pada sidang kabinet hari ini," ungkap Hassan. Saat ini, katanya, Ceriyati berada di kantor KBRI. Pemerintah berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut antara lain, dengan menuntut keluarga majikan untuk minta maaf. "Tetapi bagi kita kasus ini harus ditangani secara hukum," katanya seraya menambahkan, kondisi piskologi Ceriyati saat ini masih terganggu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007