"Danrem akan mengajukan kebutuhan personil ke saya. Nanti saya akan mengirimkan Satuan Zeni khususnya, dan satuan lain ke sini," kata Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Arif Rahman saat meninjau dampak dan penanggulangan pascabencana di Pacitan, Jumat, setelah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo, BPBD Jatim dan Pemkab Pacitan.
Ia mengatakan, personel TNI yang dikirim akan ikut bergotong-rotong membantu warga melakukan rehabilitasi, termasuk dengan polisi dan elemen-elemen masyarakat lainnya.
Titik tanggul yang jebol menjadi prioritas utama untuk dipulihkan karena jika berbahaya jika dibiarkan akan membahayakan ketika banjir bandang terjadi.
"Tadi saya dan pak gubernur melihat daerah yang tanggulnya jebol, banyak kerusakan-kerusakan di situ. Pertama, tanggulnya dulu, baru rumah-rumahnya," kata dia.
Saat banjir bandang melanda Selasa pekan ini paling sedikit empat titik tanggul jebol. Dua titik di aliran Sungai Jelok dan dua lainnya di aliran Sungai Grindulu.
Akibat banjir itu lebih dari enam desa dan kelurahan di Kabupaten Pacitan terendam air. Sedangkan lalu lintas dari dan ke arah kota Pacitan lumpuh.
Soekarwo mengatakan rehabilitasi rumah rusak ringan, berat dan roboh/rusak total baru dilakukan setelah pendataan selesai dilakukan BPBD Pacitan.
Soekarwo memprediksi, rehabilitasi pascabencana membutuhkan waktu kurang lebih sebulan. Dan berdasar data sementara, jumlah rumah atau bangunan yang rusak adalah 1.709 unit.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017