Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (30/11) mengatakan mereka telah menyelesaikan pelatihan bagi 24 pekerja kesehatan Somalia selama lima hari mengenai penanganan gizi buruk sangat akut yang disertai komplikasi medis.

Ghulam Popal, Wakil WHO di Somalia, mengatakan para peserta juga dilatih cara penanganan kolera pada anak penderita gizi buruk akut sejalan dengan saran teknis dan panduan badan PBB itu.

"Lebih dari 1,4 juta anak di Somalia masih menghadapi ancaman gizi buruk akut," kata Popal di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Mogadishu, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Pelatihan itu, yang menandai keikutsertaan 24 pekerja kesehatan dari 12 pusat stabilisasi gizi di Somalia ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan di pusat stabilisasi gizi dan pengurangan angka kematian akibat salah penanganan kasus gizi buruk sangat akut.

Menurut WHO pelatihan itu, yang secara bersama diselenggarakan dengan Kementerian Kesehatan, dipusatkan pada penanganan gizi buruk sangat akut dengan komplikasi termasuk persiapan susu terapi yang menggunakan bahan lokal.

"WHO akan terus mendukung Kementerian Kesehatan Federal dengan pelatihan dan saran teknis yang diperlukan untuk membangun kemampuan kesehatan nasional dan memungkinkan mereka menangani bermacam kasus gizi buruk dengan komplikasi medis," katanya menambahkan.

Krisis kemarau saat ini telah meningkatkan persentasi gizi buruk akut global dari 12 persen pada 2014 menjadi 17,4 persen pada 2017.

Hingga Oktober, sebanyak 388.000 anak dilaporkan menderita gizi buruk sementara 87.000 diklasifikasikan sebagai gizi buruk sangat akut, kata WHO.

Menurut kelompok gizi, jumlah itu tampaknya akan naik sampai lebih dari tiga kali lipat pada 2018.

(Uu. C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017