"Kami lakukan penyelidikan kecelakaan kerjanya. Kami periksa saksi-saksi, untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau bagaimana," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKP Heri Sugiono saat dikonfirmasi di Blitar, Kamis malam.
Lebih lanjut, ia mengatakan polisi juga belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah pekerja itu sudah dimasukkan dalam BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini, polisi masih berupaya mengumpulkan berbagai macam keterangan sebagai bukti.
Sejumlah pekerja diketahui menderita luka setelah bangunan tembok di Stadion Soepriyadi, Kota Blitar, yang masih dalam tahap renovasi itu runtuh diterjang angin kencang, Kamis petang.
Suhami, salah seorang warga yang mengetahui kejadian itu, mengatakan bahwa saat kejadian ia berada di depan rumah dan tiba-tiba ada angin kencang hingga meruntuhkan tembok stadion tersebut.
"Saat itu, tiba-tiba ada angin kencang dan langsung meruntuhkan tembok stadion soeprijadi tersebut. Saat kejadian, ada pekerja dan tembok runtuh menimpa mereka," katanya.
Terdapat dua pekerja yang mengalami luka cukup parah. Bahkan, mereka tidak sadarkan diri setelah tertimpa tembok yang runtuh tersebut. Kaki salah seorang pekerja pekerja terluka akibat musibah itu.
Sementara pekerja lainnya, terluka namun tidak begitu parah.
Renovasi bangunan di stadion tersebut adalah program Pemerintah Kota Blitar. Renovasi melibatkan pihak ketiga dengan anggaran lebih dari Rp1 miliar. Fokus renovasi itu dilakukan di bagian selatan stadion dengan membuat kios. Ada sekitar 15 kios yang rencananya akan dibangun.
Tembok yang runtuh itu panjangnya sekitar 60 meter dan berada di lantai dua bagian selatan stadion. Saat kejadian, diketahui para pekerja tersebut sedang bekerja, sementara cuaca saat kejadian dilaporkan cerah.
Selain menimpa pekerja, tembok yang runtuh itu juga menimpa eskavator yang ada di sekitar lokasi, hingga eskavator itu rusak.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017