Sidang ke-17 pertemuan para Menkominfo se-ASEAN tersebut dibuka oleh Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Samdech Techo Hun Sen, sementara sidang dipimpin oleh tuan rumah yaitu Menteri Pos dan Telekomunikasi Kerajaan Kamboja Tram IV Tek.
Menteri Kominfo Rudiantara dalam sidang kali ini dipercaya menjadi wakilnya, demikian siaran pers Kementerian Kominfo yang diterima di Jakarta.
Pertemuan para Menkominfo se-ASEAN ke-17 sebagai implementasi dari AIM (Asean ICT Masterplan) 2020, bertema ICT Connectedness and Readiness: Towards a digitally Integrated Community. Pada sidang ke-17 kali ini, membahas agenda Deklarasi Siem Reap, proyek-proyek usulan untuk `work cycle 2018`, serta pembahasan status keuangan ASEAN ICT Fund (AICTF).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kominfo Rudiantara memberikan pandangan kepada kolega para Menteri ASEAN berupa pentingnya strategi penyediaan layanan aplikasi dan/atau Over The Top (OTT).
"Sebagai pasar media sosial terbesar di dunia, ASEAN belum memiliki kebijakan/regulasi harmonis dalam menghadapi isu-isu terkait layanan OTT, seperti konten negatif, perlindungan pengguna, dan isu perpajakan. Dalam kaitan ini, Indonesia mengusulkan dan menghimbau ASEAN Member Countries untuk membentuk joint-force untuk menyusun strategi bersama dalam menghadapi isu-isu tersebut," kata Rudiantara.
Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara di Kamboja juga akan melakukan rangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa mitra sesama Negara Asean dan juga negara mitra ASEAN seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Rangkaian sidang ke-17 Pertemuan Menteri Komunikasi dan Informatika se-ASEAN tersebut diselenggarakan di Apsara Palace Hotel and Conference, Siem Reap, Kamboja dari 28 November sampai 1 Desember 2017. Sidang didahului dengan pertemuan para pejabat senior ASEAN di bidang telekomunikasi dan informatika (ASEAN Telsom) ke-18 pada 28-29 November 2017. Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyarini memimpin delegasi dalam ASEAN Telsom tersebut.
Sebagai bagian dari rangkaian ASEN Telsom, diselenggarakan juga kompetisi ASEAN ICT Award 2017 di mana Indonesia menghadirkan Aplikasi Hoax Analyzer pada kategori Research and Development.
Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017