Karangasem, Bali (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kamis pagi mengamati aktivitas tremor terus menerus (overscale) selama 24 menit di Gunung Agung.
"Kami mencatat hari ini Gunung Agung kembali tremor overscale antara Pukul 7.55 WITA hingga Pukul 08.19 WITA dan kemudian menurun kembali akibat adanya pergerakan magma di dalam kawah," kata Kepala PVMBG Kasbani saat ditemui di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang di Karangasem.
Tremor-tremor dengan amplitudo 23 mm itu, menurut dia, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi dan fluktuatif dan letusan masih berpotensi terjadi setiap saat.
"Hingga saat ini kondisi Gunung Agung sangat kritis dan sudah masuk fase erupsi magmatis," kata Kasbani.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana menambahkan gempa tremor overscale pagi ini lebih singkat dibandingkan pada Rabu (29/11). Getaran yang dialami Gunung Agung membuat abu terus keluar.
"Untuk saat ini rekomendasi kami adalah agar tidak ada masyarakat yang ada di radius bahaya delapan kilometer dengan perluasan sektoral masih sepuluh kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya," kata dia.
Ia mengimbau warga yang berada di luar zona bahaya itu menyiapkan masker guna menghindari paparan abu vulkanis, yang bisa menimbulkan gangguan pernafasan, iritasi kulit dan gangguan penglihatan.
Pewarta: I Made Surya, Ni Luh Rhismawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017