Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan komite eksekutif organisasi wanita sedunia "International Council of Women" (ICW) yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 3-8 April 2008.
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk penyelenggaraan pertemuan berskala internasional tersebut ditandatangani Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Linda Agum Gumelar serta Presiden ICW Dr.Anamah Tan di Jakarta, Senin.
Dalam jumpa pers menjelang penandatanganan MoU tersebut, Linda Agum Gumelar menjelaskan bahwa Indonesia secara resmi terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan komite eksekutif (Executive Committee Meeting/ECM) pada pertemuan Majelis Umum (General Assembly) di Kiev, Ukraina, tahun lalu.
Sementara penandatanganan MoU itu merupakan langkah awal tindak lanjut persiapan penyelenggaraan pertemuan akbar itu.
"Pertemuan ini akan dihadiri sekitar 150 wakil organisasi wanita dari berbagai negara anggota ICW. Pertemuan tersebut akan didahului dengan seminar Asia Pacific Regional Council II ICW di tempat sama," kata Linda.
Menurut dia, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan akbar tersebut akan berdampak positif terhadap citra Indonesia sebagai negara yang telah memiliki banyak kemajuan dalam hal pemberdayaan perempuan.
"Melalui pertemuan internasional ini, kami berharap adanya masukan untuk program perbaikan kualitas dan keahlian wanita, dan meningkatkan peran serta wanita dalam aktifitas sosial, ekonomi dan politik," kata Linda.
Hal senada dikemukakan Presiden ICW Dr.Anamah Tan yang mengatakan bahwa organisasinya di tingkat internasional telah banyak terlibat dalam mendorong pemberdayaan wanita, kesetaraan gender, dan penghapusan perdagangan manusia (human trafficking) yang mengakibatkan terjadinya praktek-praktek prostitusi.
Sementara itu, Wakil Ketua Kowani, Titiek SA Suyono pada kesempatan sama mengatakan bahwa Kowani selama ini telah banyak melakukan tindakan nyata dalam program-programnya, seperti masalah pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, serta penyebarluasan masalah teknologi komunikasi dan informasi pada perempuan.
Hal senada dikatakan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Dewi Motik Pramono pada kesempatan sama yang mengatakan bahwa salah satu hasil perjuangan monumental perempuan Indonesia adalah dengan disahkannya UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
ICW merupakan sebuah organisasi wanita internasional yang berpusat di Paris, Perancis, berdiri sejak tahun 1888, beranggotakan organisasi-organisasi federasi wanita dari 65 negara, termasuk Kowani dari Indonesia.
Sementara itu, Kowani yang berdiri sejak 1928 merupakan federasi dari 78 organisasi tingkat nasional dan beranggotakan sekitar 30 juta perempuan Indonesia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007