Tangerang (ANTARA News) - Tiga perusahaan asal Timur Tengah disebut-sebut sudah melirik potensi kerja sama pengoperasian perawatan pesawat dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Vice President Corporate Communications GMF Arif Faisal usai penandatanganan kerja sama di Tangerang, Rabu, mengatakan tiga perusahaan tersebut sudah menyatakan minatnya.
"Ada tiga calon, semuanya dari Timur Tengah. Istilahnya ini lagi pacaran, tinggal dipilih siapa yang mau dinikahkan," katanya.
Ia mengatakan, beberapa investor tertarik melakukan kerja sama yang kemudian mengerucut dari delapan menjadi tiga investor. "Dalam waktu dekat akan ketemu lagi dengan pemegang saham dan akan ada diskusi lagi," katanya.
Arif menambahkan tujuan dari kerja sama pengoperasian itu, yaitu untuk Hanggar Batam yang saat ini tengah dikejar pembangunannya.
"Kita masih hitung dengan mitra, karena itu masih melihat beberapa faktor," katanya.
Pembangunan Hanggar GMF Batam sendiri, lanjut dia, akan dimulai pada 2018 dan pada Triwulan II 2019 diharapkan sudah bisa beroperasi.
Dalam kesempatan sama, Direktur Base Operation GMF Rahman Hanafi menyebutkan investasi Hanggar Batam mencapai 50 juta dolar AS.
"Kita masih konsisten ke Batam. Kemarin saya ke sana juga bertemu dengan Kepala BP Batam dan Gubernur Kepulauan Riau. Paling tidak janji memberikan kemudahan fasilitas bagi yang lain-lain," ujarnya.
Ia membenarkan bahwa Batam tidak akan dibangun oleh GMF sendiri, tetapi bermitra dengan sejumlah perusahaan, baik nasional maupun asing.
"Ada satu hanggar dengan empat line tidak diserap sendiri oleh GMF, ada beberapa yang kita coba juga dengan maskapai," katanya.
Porsi saham yang akan dimiliki investor strategis hingga 30 persen.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017