Banda Aceh (ANTARA News) - Paraturan larangan berpakaian ketat bagi mahasiswi di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan diberlakukan secara bertahap. "Larangan kepada mahasiswi untuk mengenakan pakaian ketat dalam lingkungan kampus akan kita lakukan secara bertahap," kata Pembantu Rektor (Purek) III Bidang Kemahasiswaan Unsyiah, Edi Nur Ilyas, di Banda Aceh, Senin. Hal itu dikatakannya berkaitan dengan banyaknya desakan sejumlah mahasiswa kepada pihak rektorat untuk segara menerapkan peraturan dan sanksi yang berkenaan dengan cara berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam. Edi Nur Ilyas mengatakan, Unsyiah tetap berkomitmen untuk menegakkan syariat Islam di lingkungan kampus, termasuk cara berpakaian dan pergaulan antar mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. "Unsyiah sangat berkomitmen dalam pengegakan syariat Islam, hal ini bisa dilihat dengan telah dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 323/2003 mengenai tata tertib dan cara kehidupan warga Unsyiah yang sesuai dengan syariat Islam," ujarnya. Mengenai pelaksanaannya, kata Purek III Unsyiah, hal itu harus dilakukan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu sebelum diberlakukan sanksi kepada mahasiswi/ mahasiswa yang melanggarnya. "Dalam menjalankan SK tersebut kita harus melakukan sosialisasi mengenai tata cara berpakaian yang sesuai dengan anjuran dalam Islam, sehingga nanti semua mereka bisa menerimanya," katanya Saat ini, menurut dia, tata cara berpakaian mahasiswi di Unsyiah secara bertahap menunjukkan kemajuan, hal ini ditandai semuanya telah mengenakan jilbab dan memberlakukan batasan-batasan tertentu dalam organisasi internal kampus. Purek III Unsyiah itu juga mengharapkan kepada dosen dan mahasiswa di Unsyiah untuk bersama-sama membantu penerapan syaraiat Islam secara kaffah (menyeluruh) di perguruan tinggi tersebut. "Kita memberikan kebebasan kepada dosen yang ingin membuat peraturan larangan masuk kuliah bagi mahasiswi yang berpakaian ketat, sebab itu juga bentuk sosialisasi penerapan syariat Islam di kampus," demikian Edi Nur Ilyas. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007