Kepala Manajemen Kebijakan Global, Monika Bickert, dan Kepala Kebijakan Penanggulangan Terorisme, Brian Fishman, mengatakan 83 persen "konten teror" dihapus dalam satu jam setelah diunggah.
Jejaring sosial yang memiliki 2,1 miliar pengguna ini mendapat tekanan dari Eropa dan Amerika Serikat untuk mengatasi konten ekstremis secara lebih efektif di platform mereka.
Juni lalu, Facebook meningkatkan kinerja kecerdasan buatan mereka, seperti mencocokkan gambar dan memahami bahasa agar lebih cepat mengidentifikasi dan menghapus konten.
"Masih tahap awal, tapi, hasilnya menjanjikan, kami harap AI (kecerdasan buatan) menjadi perangkat penting dalam senjata perlindungan dan keamanan internet dan Facebook," tulis Bickert dan Fishman, yang dikutip oleh Reuters.
"Hari ini (Rabu 29/11), 99 persen konten terkait ISIS dan Al-Qaeda yang kami hapus di Facebook sudah kami deteksi sebelum ditandai komunitas, dan dalam beberapa kasus, sebelum tayang di situs."
September lalu, Komisi Eropa meminta perusahaan media sosial menemukan cara untuk menghapus konten lebih cepat, termasuk teknologi mendeteksi otomatis.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017