Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa peluang-peluang bisnis paling besar saat ini ada di daerah pada bidang usaha pariwisata dan gaya hidup.
Saat membuka Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Rabu, Presiden menyebut dukungan infrastruktur, teknologi dan globalisasi sebagai pembuka peluang bisnis besar di bidang pariwisata dan gaya hidup di daerah.
Ia mengatakan peluang bisnis besar di daerah yang sudah sejak lama dibicarakan saat ini bisa dimanfaatkan dengan tersedianya infrastruktur pendukung, seperti bandara yang lebih baik di Labuhan Baji, Bandara Silangit di kawasan Danau Toba yang sudah menjadi bandara internasional, juga bandara di Belitung.
"Sudah ada penerbangan internasional langsung dari situ yaitu dari dan ke Singapura," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada jaringan kabel optik yang memungkinkan akses Internet berkecepatan tinggi baik 3G maupun 4G yang mendukung pengembangan ekonomi digital di daerah.
"Sekarang orang ke mana-mana yang penting adalah ada WIFI untuk akses media sosial. Ini yang membuat peluang daerah membaik yaitu perkembangan ekonomi digital," katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini gengsi bukan lagi hanya ditentukan oleh harga dan merek, namun juga pemuatannya di media sosial.
"Dengan adanya digitalisasi menyebabkan perubahan pola konsumsi, dari belanja barang ke belanja pengalaman, wisata dan hiburan," katanya.
Presiden juga menyebut dampak globalisasi serta Internet dan media sosial yang seperti meniadakan batas kewilayahan.
"Tren yang paling dahsyat di Asia Pasifik adalah saat ini sedang bergabung dengan kalangan menengah atas. Yang membedakan dengan bawah adalah lifestyle ini, begitu tembus ke menengah dan atas, yang mereka lakukan adalah jalan -jalan," katanya.
Ia menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2017 diperkirakan meningkat 25 persen dibanding 2016, sementara investasi bidang kepariwisataan tumbuh 35 persen dibanding tahun 2016.
Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur di daerah saat ini ada yang sudah selesai, sedang dikerjakan dan akan dikerjakan.
"Tahapan besar berikutnya setelah pembangunan infrastruktur adalah pembangunan sumber daya manusia. Ini mutlak kita lakukan, kurikulum SD, SMP, SMK, harus dibuat fleksibel, tidak kaku," katanya.
Kompas 100 CEO Forum antara lain dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017