Bogor (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memasyarakatkan Islam wasathiyah atau moderat.
"Kita semua bersyukur tahun ini MUI mengadakan rakernas ketiga dengan tema yang diangkat bagaimana memasyarakatkan paham Islam wasathiyah dan arus baru ekonomi syariah," kata Lukman saat menghadiri Rapat Kerja Nasional MUI ke-3 di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa malam.
Menurut Lukman, dua hal dalam tema tersebut sangat relevan tidak hanya bagi bangsa Indonesia, tapi juga bagi semua bangsa di dunia karena Islam moderat semestinya diterapkan dan diamalkan oleh seluruh Muslim di dunia.
"Dengan Islam wasathiyah ini kerukunan dan kedamaian tetap terjaga," katanya.
Lukman menjelaskan secara bahasa kata wasatha berarti posisi di antara dua posisi yang berlawanan. Dapat juga dipahami sebagai segala yang baik dan terpuji sebagai objeknya.
Misalnya keberanian adalah pertengahan antara sifat ceroboh dan takut, kedermawanan adalah posisi di antara sifat boros dan kikir.
"Muslim wasathi adalah Muslim yang mampu memberikan ruang bagi yang lain untuk berbeda pendapat, menghargai pilihan keyakinan dan pandangan hidup seseorang," kata Lukman.
Lukman berharap MUI menjadi inisiator sekaligus eksekutor dalam proses implementasi misi Islam wasathiyah dengan hal yang dapat dilakukan, misalnya membuat modul pelatihan dakwah wasathiyah bagi para dai.
Ketua Umum MUI KH Ma`ruf Amin menegaskan Islam wasathiyah adalah Islam yang cara berpikirnya moderat, tidak tekstual, tidak liberal, gerakannya juga moderat, santun, tidak galak, toleran, tidak egois.
"Islam wasathiyah tidak memaksa, semua bisa dikerjakan sesuai dengan konstitusi, dan sesuai dengan mekanisme kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa," kata Ma`ruf.
Ketua Panitia Rakenas MUI Misbahul Ulum menjelaskan Rakenas merupakan forum musyawah setingkat di bawah Munas. Rakernas kali ini mengangkat tema "Meneguhkan Peran MUI Menerapkan Islam Wasathiyah dan arus Ekonomi Indonesia".
Ia mengatakan Rakernas ketiga untuk periode 2015-2020 fokus melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja dan menetapkan program kerja 2017-2018 yang bersifat operasional sehingga program tersebut dapat dirasakan oleh umat.
"Salah satu tujuan rakernas ini memberikan sumbang pemikiran kepada umat Islam dan bangsa, khususnya mengenai pemberdayaan di bidang ekonomi dan peningkatan pemahaman keagamaan moderat atau lebih dikenal dengan Islam wasathiyah," kata Misbahul.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017