Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra dan beregu putra menjadi nomor unggulan untuk menyumbang medali emas bagi Indonesia dalam Asian Games di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018.
"Kalau lihat peluangnya sejauh ini ada dua yaitu ganda putra dan beregu putra. Mungkin dua partai itu yang menjanjikan untuk bisa dapat medali emas," ujar mantan pemain tunggal putra Hariyanto Arbi kepada Antara usai bermain dalam pertandingan persahabatan Indonesia-Denmark di Jakarta, Selasa.
Juara Dunia 1995 itu mengatakan peluang terbesar dimiliki pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang tahun ini kemajuannya pesat sekali.
Sependapat dengan Arbi, legenda pebulu tangkis ganda putra Ricky Subagja menganggap target Indonesia untuk mendapat emas dari dua nomor tersebut akan tercapai mengingat ada beberapa turnamen yang diikuti para atlet sebelum Asian Games 2018 antara lain All England pada Maret 2018.
Meskipun China, Korea Selatan, dan Malaysia masih akan menjadi pesaing kuat Indonesia, Kepala Sub Bidang Humas dan Media PBSI itu mengaku tidak menerapkan strategi latihan khusus untuk para atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018.
"Persiapan seperti biasa hanya lebih ditingkatkan karena mereka akan mengikuti beberapa turnamen," kata Ricky.
Marcus/Kevin baru saja pulang dari Hong Kong Terbuka 2017. Mereka berhasil menjadi juara ganda putra setelah mengalahkan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding, ganda putra asal Denmark di putaran final dalam dua gim langsung, 21-12, 21-18.
Keduanya menyatakan masih haus dengan gelar juara dan menjadikan turnamen di Dubai sebagai target selanjutnya.
Hingga Selasa (28/11) pukul 20:00, dalam turnamen di Super Series Final, Dubai, Indonesia diwakili oleh tiga pasangan yang masuk dalam delapan besar peringkat "Destination Dubai" BWF.
Mereka adalah Marcus/Kevin yang merupakan peringkat satu ganda putra, lalu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto yang masing-masing menempati peringkat tiga dan lima ganda campuran. *
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017