Jakarta (ANTARA News) - Telkomsel memastikan layanan 4G di frekuensi 2,3 GHz siap memasuki tahap komersial setelah sukses mendapat Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
"Per 1 Desember 2017 layanan 4G di frekuensi 2,3 GHz mulai dikomersialkan. Dengan menerapkan teknologi TDD (Time Division Duplex) 2,3 Ghz maka layanan data dan digital Telkomsel memiliki kualitas serta kecepatan akses yang lebih baik," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, di Jakarta, Selasa.
Menurut Ririek, setelah memenangi lelang tambahan spektrum untuk frekuensi 2,3 GHz, pada akhir Oktober 2017, Telkomsel langsung bergerak cepat melakukan serangkaian aktivitas pengembangan layanan.
"Tambahan spektrum ini memungkinkan Telkomsel untuk memperkuat dan memaksimalkan kualitas layanan layanan 4G LTE bagi pelanggan, khususnya di wilayah-wilayah yang kapasitas penggunaan layanan datanya sudah padat," ujarnya.
Dengan kecepatan akses mobile broadband yang lebih tinggi, Telkomsel mampu menghadirkan pengalaman digital lifestyle dan pelanggan pun semakin nyaman dalam mengakses berbagai informasi secara mobile, khususnya layanan video streaming.
Saat ini BTS LTE TDD 2,3 GHz secara bertahap digelar di area Jabodetabek yang memiliki tingkat kepadatan layanan data tinggi. Diharapkan pertengahan Desember 2017 sebanyak 500 BTS LTE TDD akan tergelar tidak hanya di Jabodetabek namun juga di Palembang dan Bandung.
Pada awal tahun 2018, BTS LTE TDD akan digelar untuk menyasar kota-kota lainnya di seluruh Indonesia yang memiliki kepadatan akses layanan data yang cukup tinggi.
Sementara itu, VP Technology & System Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan, untuk dapat menikmati layanan LTE TDD 2,3 GHz ini, pelanggan tidak perlu melakukan penggantian simcard selama handset yang digunakan sudah support band frekuensi LTE TDD 2,3 GHz dan berada dalam coverage layanan LTE TDD 2,3 GHz.
Saat ini dari sekitar 50 juta handset LTE yang ada di jaringan Telkomsel, sekitar 85 persen diantaranya sudah dapat mensupport layanan ini. LTE TDD 2,3 GHz ini dapat memberikan layanan "throughput downlink" yang lebih baik, dikarenakan besarnya lebar bandwidth yang digunakan.
"Dalam jangka panjang, tambahan spektrum ini juga memungkinkan kami untuk terus memberikan layanan data terbaik kepada masyarakat secara kompetitif," ujar Indra.
Saat ini ketersediaan spektrum di Indonesia masih sangat terbatas, sementara perbandingan antara jumlah pelanggan dan alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel tidak proporsional.
Adapun komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut, frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.
"Kami memastikan layanan TDD LTE milik Telkomsel sudah `live` di Teras Kota (Tangerang). Selanjutnya minggu pertama Desember 2017 di Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi," tegasnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017