Meski munculnya survei tersebut tidak menjamin bahwa ponsel edisi YouTube sedang dalam pengembangan, hal ini menunjukkan bahwa isu tersebut sedang dibahas di Mountain View.
Dilansir dari laman Phone Arena, salah satu fitur yang disebutkan dalam survei adalah "You Twist." Dengan mengubah ponsel menjadi lansekap, pengguna akan melihat daftar video YouTube yang mungkin ingin ditonton.
Fitur lain adalah "You Capture," tombol khusus yang dapat ditekan untuk mengakses YouTube dan merekam video.
Pengguna juga akan dapat membuat sesuatu yang mirip dengan Instagram Story yang disebut "Creator Connect" yang muncul di bagian atas layar awal.
Thumbnail video juga akan muncul di layar lockscreen yang memungkinkan pengguna mengetuknya untuk langsung terhubung ke feed YouTube.
Menurut survei, ponsel YouTube Edition tersebut (yang bisa saja dinamai YouTube Edition by Android One, YouTube Edition by LG, atau YouTube Edition by Samsung) akan memiliki layar 6,01 inci dengan rasio aspek 18: 9 dan resolusi 1080 x 2160.
Ponsel tersebut akan dibekali prosesor 2.2GHz dengan RAM 4GB dan ROM 32GB/64GB, serta baterai 3700mAh, dan pengaturan kamera ganda di bagian belakang yang akan menampilkan sensor 12MP dan 5MP, serta kamera depan 8MP.
Akan hadir dengan kemungkinan pilihan warna Hitam, Putih dan Merah, perangkat tersebut akan dilengkapi speaker stereo dan pemindai sidik jari, dan akan dijual di kisaran 360 dolar AS sampai 400 dolar AS (Rp4,9 juta sampai Rp5,4 juta).
Mereka yang membeli ponsel tersebut juga akan menerima data tambahan 10GB setiap bulan selama setahun.
Perlu diingat bahwa perangkat bukan handset high-end kelas atas. Dalam survei tersebut, YouTube Edition dibandingkan dengan Apple iPhone SE, Apple iPhone 6, Sony Xperia XA1 dan Samsung Galaxy A5, sehingga jelas bahwa Google belum memilih produsen untuk membuat perangkat itu, jika proyek tersebut mendapat lampu hijau.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017