Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan (Rapim) DPR yang berlangsung di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin siang, akan membahas beberapa hal, termasuk rencana pertemuan dengan Presiden, Senin malam. Informasi yang dihimpun menyebutkan pimpinan DPR bertemu dengan Presiden untuk membahas hak interpelasi soal nuklir Iran. Badan Musyawarah (Bamus) DPR pekan lalu memutuskan sebelum mengundang Presiden dalam rapat paripurna DPR, pimpinan DPR terlebih dahulu akan mengadakan pertemuan dengan Presiden. Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif seusai Rapat Bamus menjelaskan pimpinan DPR akan terlebih dahulu melakukan pertemuan (audiensi) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (18/6). Setelah pertemuan itu, DPR melakukan rapat Bamus lagi pada Kamis (21/6). "Jadwal pemanggilan Presiden untuk menjawab interpelasi Iran baru akan dilakukan setelah pimpinan DPR Senin depan melakukan audiensi dengan Presiden," kata Zaenal Maarif. Rapat Bamus pekan lalu juga memutuskan bahwa dalam waktu sepekan fraksi-fraksi diimbau untuk menyatukan persepsi mengenai perlu-tidaknya tanggapan pemerintah atas hak interpelasi itu disampaikan langsung oleh Presiden. Pemahaman itu dinilai penting karena dalam Rapat Paripurna DPR pada 5 Juni, terjadi polemik tajam di antara fraksi-fraksi mengenai perlu-tidaknya Presiden hadir langsung ke DPR. Pada waktu itu, Presiden mengutus beberapa menteri, namun polemik yang berkepanjangan cenderung menyebabkan rapat DPR tidak kondusif, sehingga rapat dihentikan oleh Ketua DPR Agung Laksono. (*)
Copyright © ANTARA 2007