Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Perum Damri dan Organda menyiapkan hingga 100 bus untuk mengangkut wisatawan yang terkena dampak penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, secara gratis.
"Kami siapkan 100 bus kalau dibutuhkan, yakni 40 dari Damri dan 60 dari Organda. Bus ini akan mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai ke Terminal Mengwi, Kabupaten Badung dan Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, di Denpasar, Senin.
Namun, lanjut mantan Kadisnaker Provinsi Bali itu, untuk penutupan bandara kali ini, ada 16 bus dari Damri yang sudah disiagakan.
"Bagi penumpang yang tidak mengetahui situasi pembatalan pemberangkatan, kami bantu dari Bandara Ngurah Rai ke Mengwi dan Padangbai, itu gratis. Tetapi dari Terminal Mengwi menuju bandara terdekat dengan biaya masing-masing," ucapnya.
Sudarsana menambahkan, bus-bus tersebut akan terus disiagakan selama Bandara Ngurah Rai belum dibuka. Kalau 16 bus yang telah disiapkan itu kurang, bisa ditambahkan lagi.
"Laporan sementara ini yang kami terima, sudah ada empat bus yang digunakan mengangkut penumpang menuju Terminal Mengwi," katanya.
Menurut dia, penumpang yang memanfaatkan jasa bus gratis tersebut dari Bandara Ngurah Rai didominasi wisatawan domestik, dan hanya sedikit wisatawan mancanegara.
Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menutup sementara operasional penerbangan selama 24 jam karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung di wilayah udara bandara setempat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan penutupan sementara bandara berlaku mulai Senin (27/11) pukul 07.15 WITA hingga pukul 07.00 WITA pada Selasa (28/11).
Menurut Arie, abu vulkanik telah menutup kawasan udara di bandara hingga menyentuh level dua. Secara visual debu vulkanik berupa partikel tipis di bandara hingga pukul 05.30 WITA. "Namun, ruang udara sudah tertutup debu vulkanik," ucapnya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017