Putussibau, Kalbar, (ANTARA News) - Data sementara Satuan Polisi Pamong Praja bidang perlindungan masyarakat dan penanggulangan bencana Kapuas Hulu menyebutkan terdapat 10 kecamatan di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terendam banjir.

" Data sementara ada beberapa desa di sepuluh kecamatan di Kapuas Hulu terendam banjir dengan kedalaman air rata - rata setegah hingga satu meter lebih," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kapuas Hulu, Rupinus ditemui Antara di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin.

Ia menjelaskan 10 kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Putussibau Utara merendam Desa Ariung Mendalam, Padua Mendalam dan Datah Diaan serta Kelurahan Hilir Kantor dalam Kota Putussibau.

Di Kecamatan Putussibau Selatan banjir merendam Desa Tanjung Jati dan daerah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir.

Untuk Kecamatan Bika, kata Rupinus banjir merendam hampir semua desa mulai dari Desa Bika, Bika Hulu, Teluk Sindur, Nanga Manday, Jelemuk, Melapi Manday dan Penyeluang.

Kemudian, Kecamatan Kalis banjir mulai merendam 17 desa di wilayah tersebut. Kecamatan Boyan Tanjung ada empat desa yang sudah direndam banjir yaitu Desa Riam Mengelai, Nanga Betung, Nanga Jemah dan Nanga Boyan.

Lebih lanjut disampaikan Rupinus, untuk Kecamatan Jongkong banjir merendam 14 desa di daerah itu, bahkan kedalaman air mencapai satu hingga dua meter.

Sedangkan Kecamatan Semitau, dari 12 desa baru satu desa yang terendam bajir yaitu Desa Nanga Kenepai dengan kedalaman air 20 - 40 cm.

Kecamatan Embaloh Hilir, sudah 70 persen daerah tersebut terendam banjir masyarakat setempat menggunakan transposlrtasi air seperti sampan.

Kecamatan Bunut Hulu dari 15 desa sudah enam desa yang terendam banjir yaitu Desa Nanga Semangut, Semangut Utara, Bakong Permai, Beringin, Pantas Bersatu dan Desa Nanga Suruk.

" Beberapa desa itu sudah tergenang air yang mengakibatkan transportasi darat lumpuh," jelas Rupinus.

Menurut Rupinus, pihaknya melalui Bidang Penanggulangan Bencana masih terus monitor perkembangan banjir, karena tidak menutup kemungkinan banjir itu juga merendam kecamatan lain yang belum terlapor situasinya.

" Sepertinya daerah pesisir sungai Kapuas Hulu juga sudah terendam, oleh karena itu kami menurunkan tim untuk memantau perkembangan dilapangan," kata Rupinus.

Dirinya mengimbau kepada para camat dan kepala desa bahkan masyarakat untuk aktif melaporkan perkembangan banjir di wilayahnya masing - masing, selain itu harus selalu mewaspadai bencana alam itu.

Karena menurut Rupinus potensi naiknya air masih terus bisa terjadi sebab curah hujan cukup tinggi.

Pantauan Antara dilapangan Sungai Kapuas di Kapuas Hulu mulai meluap dan merendam dataran rendah sejak, Jumat (24/11) sore, hingga Senin (27/11) hari ini pukul 11. 52 WIB kondisi air perlahan masih naik dengan kedalaman rata - rata satu hingga dua meter.

Hingga berita ini diturunkan belum ada korban jiwa atau pun warga setempat yang mengungsi.

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017