Glasgow (ANTARA News) - Menyusul kekalahan tim Indonesia 0-3 dari China pada final Piala Sudirman, manajer tim Indonesia Lutfi Hamid meminta agar sektor tunggal putri dan ganda putra dibenahi.
"Tunggal putri sangat jauh tertinggal dari bangsa-bangsa lain, ini harus jadi cambuk bagi PBSI dan kita sendiri untuk memperbaikinya," ujar Lutfi Hamid seusai pertandingan di Scotstoun International Sports Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu petang waktu setempat.
Dalam lima pertandingan yang dilakukan tim Indonesia --tiga penyisihan, semifinal dan final-- tunggal putri tidak sekalipun meraih kemenangan.
"Juga untuk ganda putra, karena ternyata pasangan kita sudah tidak begitu menggembirakan prestasinya, seperti Markis Kido/Hendra Setiawan, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, dan Hendra AG/Joko Riyadi," tambahnya.
Atas pertimbangan tersebut pihaknya meminta mantan pemain Pelatnas Candra Wijaya untuk memperkuat tim. Dalam turnamen yang berlangsung 11-17 Juni itu, Candra bermain tiga kali, sekali pada penyisihan dan dua kali pada semifinal dan final.
"Saya bersyukur dengan bantuan Candra, tanpa Candra mungkin kita masuk final saja sudah sangat berat," katanya.
Mengenai pertandingan final, Lutfi menyesalkan urutan partai pertandingan yang tidak sesuai dengan skenario tim Indonesia.
Semula, ia berharap pertandingan dimulai dari ganda campuran diikuti tunggal putra dan tunggal putri baru ganda putra dan terakhir ganda putri. Dalam pertandingan kali ini, karena ada pemain yang merangkap, penentuan urutan pertandingan pertama dan keempat menjadi hak
referee, sedang sisanya --tiga partai lainnya-- diundi.
"Ternyata hasil undiannya tidak sesuai dengan strategi kita," kata ketua Pengda PB PBSI Jawa Barat.
Lufi juga mengatakan bahwa kekalahan tim Indonesia sepenuhnya tanggung jawab dia sebagai manajer tim, ia berharap tidak ada pemain yang dikambing-hitamkan.
"Terus terang saya mengakui kegagalan membawa Piala Sudirman ke tanah Air, ini sepenuhnya tanggung jawab saya sebagai pimpinan tim. Jangan cari kambing hitam," katanya.
Sebagai rasa tanggung jawabnya, Lutfi mengatakan akan mengundurkan diri sebagai staf ahli PB PBSI.
Ia juga berpesan agar PBSI segera menyiapkan diri menghadapi kejuaraan Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Jakarta serta Olimpiade di Beijing tahun depan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007