London (ANTARA News) - Sebanyak 14 orang Travel Agents dan Tour Operator dari negara Skandinavia seperti Swedia, Latvia dan Norwegia ikut mendukung dan mengembangkan konsep Eco and Sustainable Tourism yang saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia.
Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 25 November dan menjadi bagian dari rangkaian aktifitas Familiarization Trip (FAM TRIP) yand dilakukan KBRI Stockholm, KBRI Oslo dan Kementerian Pariwisata Indonesia, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Stockholm Rahmawati Wulandari kepada Antara London, Senin.
Aksi penanaman pohon yang didukung Pemerintah Kabupaten Sleman ini merupakan bagian untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan merupakan salah satu konsep pariwisata yang menjadi trend bagi wisatawan dari negara di kawasan Nordik dan Baltik, khususnya Swedia, Latvia dan Norwegia.
Sebanyak 20 pohon ditanam di area bunker Gunung Merapi, yang terdiri dari lima jenis pohon yakni Pohon Beringin, Pele, Daun Salam, Puspa, dan Sengon. Diperkirakan akan tumbuh berkembang menjadi besar dalam kurun waktu lima sampai 10 tahun, dan dapat menambah keanekaragaman tumbuhan di kawasan Gunung Merapi, yang tahun 2010 lalu meletus dan mengeluarkan lava panas yang merusak pepohonan dan kawasan hutan di sekitar Gunung Merapi.
Dubes Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Bagas Hapsoro, menyampaikan apresiasi atas inisiatif para Travel Agent dan Tour Operator peserta FAM TRIP , dan menekankan pentingnya upaya intensif dan kolaboratif antara pelaku industri pariwisata dan wisatawan baik asing maupun mancanegara, untuk berkolaborasi dalam pengembangan eco and sustainable tourism, khususnya di kawasan wisata unggulan Indonesia.
Para peserta FAM TRIP menyampaikan konsep Eco and Sustainable Tourism menjadi nilai tambah dalam paket perjalanan wisata yang mampu menarik perhatian calon wisatawan utamanya dari kawasan Nordik dan Latvia, dimana masyarakatnya memiliki perhatian terhadap isu keberlangsungan dan pelestarian lingkungan hidup.
Managing Director Orient Tours Swedia, Don Jayatilake, yang peserta FAM TRIP dan salah satu inisiator kegiatan penanaman pohon menyampaikan bahwa potensi untuk meningkatkan arus masuk wisatawan dari kawasan Nordik dan Baltik sangat besar, terutama Indonesia memiliki berbagai potensi pariwisata unggulan yang unik, menarik, pemandangan indah dan memiliki nilai tradisi dan kekayaan budaya yang beragam.
Kegiatan FAM TRIP yang berlangsung dari tanggal 22 sampai dengan 30 November mendatang ditujukan untuk memperkenalkan obyek wisata unggulan Indonesia serta venue pelaksanaan konferensi, pertemuan dan pameran internasional (MICE) khususnya di tiga kota, yakni Jakarta,Yogyakarta dan Bali.
Asisten Deputi Promosi dan Pemasaran Pariwisata Manca Negara Kawasan Amerika, Eropa dan Timur Tengah, Ibu Nia Niscaya, menyampaikan kegiatan FAM TRIP merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menggandeng pelaku usaha industri pariwisata dari negara asing dalam menyusun paket perjalanan wisata Indonesia yang menarik, untuk meningkatkan arus wisatawan asing ke Indonesia.
Kawasan Nordik dan Baltik memiliki potensi besar untuk digarap dengan intensif, dikarenakan adanya kecenderungan dan minat masyarakat di kawasan untuk berlibur mengunjungi destinasi wisata yang unik dan menarik, terutama kawasan memiliki keindahan alam dan menawarkan aktifitas pariwisata ramah lingkungan.
Selain kunjungan ke Gunung Merapi, para peserta FAM TRIP juga mengunjungi beberapa obyek wisata menarik di Yogyakarta, Candi Borobudur, Prambanan, Mendut, Malioboro, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, serta melihat demonstrasi pembuatan batik Indigo menggunakan pewarna alami di Galeri Batik Jawa.
Seluruh obyek wisata tersebut mendatangkan kekaguman bagi peserta FAMTRIP, terutama kegiatan menyaksikan matahari terbit di Candi Borbudur. Walaupun peserta harus berangkat dari pagi dan melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mencapai Candi Borbudur, namun semuanya terbayar dengan suguhan pemandangan alam yang indah dan aktifitas melihat matahari terbit di puncah candi Borobudur.
Rangkaian kegiatan di Yogyakarta dilengkapi dengan kunjungan ke kawasan Jogja Expo Centre, untuk melihat fasilitas pertemuan berskala internasional di kota Yogyakarta, yang mampu menjadi tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan berskala internasional.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017