Jakarta (ANTARA News) - Pelatih sektor ganda putri pemusatan pelatihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Eng Hian menargetkan pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu dalam turnamen All England 2018 serta Asian Games 2018.

"Saya meminta mereka untuk mendapatkan pola permainan dan meningkatan performa. Dengan pencapaian mereka sampai Hong Kong Terbuka 2017, target tahun depan adalah All England dan target utama Asian Games 2018," kata Eng Hian di Kowloon, Hong Kong, seperti tercantum dalam situs resmi PP PBSI yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu malam.

Optimisme Eng Hian dilatarbelakangi prestasi pasangan atlet senior-junior sektor ganda putri pelatnas PBSI itu sepanjang kejuaraan internasional pada 2017.

Greysia/Apriani mencuri perhatian dalam turnamen internasional setelah mengikuti Sudirman Cup 2017. Mereka lantas menjuarai Thailand Grand Prix Gold 2017 dan langsung menyabet gelar turnamen super series di Paris dalam Prancis Terbuka 2017.

Pasangan yang menempati peringkat 17 dunia itu pun menyelesaikan turnamen Hong Kong Terbuka 2017 pada posisi runner-up.

"Kualitas daya tahan fokus mereka menurun pada laga final di Hong Kong. Kualitas pukulan pun tidak sejalan dengan apa yang mereka perkirakan. Pertandingan mereka sejak putaran kedua hingga semifinal kemarin sangat menguras pikiran dan mental," kata Eng Hian yang menemani atlet-atletnya di Hong Kong.

Eng Hian menilai kekalahan pada putaran final dalam turnamen berhadiah total 400 ribu dolar AS itu akan menjadi pengalaman berharga untuk Apriani yang merupakan atlet muda pada turnamen tingkat super series.

"Pola serangan lawan mereka berubah dan penampilan keseluruhannya lebih rapi pada game kedua dan ketiga," kata Eng Hian.

Selain Greysia/Apriani, pelatnas PBSI juga menurunkan pasangan lain yaitu Yulfira Barkah/Nitya Krishinda Maheswari dalam turnamen Hong Kong Terbuka 2017. Pasangan itu kalah pada laga pertama menghadapi pasangan Korea Selatan Kim Hye Rin/Lee So Hee dengan skor 21-14, 18-21, 18-21.

Turnamen Hong Kong Terbuka 2017 sekaligus menjadi momentum kembalinya Nitya dalam kejuaraan super series setelah menjalani operasi lutut kanan pada Desember 2016.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017