Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat membuat progam bantuan pinjaman modal tanpa bunga untuk petani yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat atau lembaga Keuangan Mikro.
"Progam pinjaman modal ini bunganya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkot Sukabumi asal tidak mengalihfungsikan lahan pertaniannya menjadi kawasan permukiman atau kawasan lainnya," kata Wali Kota Sukabumi Muraz di Sukabumi, Minggu.
Program pemberian pinjaman modal tersebut merupakan salah satu strategi baru pihaknya khususnya sebagai upaya mempertahankan luas lahan pertanian yang setiap tahunnya mangalami pengurangan akibat pesatnya pembangunan.
Selain itu, bantuan pinjaman modal dengan bunga 0 (nol) persen, petani harus berkomitmen dan berupaya menjaga fungsi lahan pertaniannya juga akan mendapat bantuan lainnya yakni pemberian subsidi benih dan pupuk serta pelatihan dan asuransi.
Salah satu program pembangunan yang akan memicu terjadinya pengurangan terhadap luas lahan pertanian di Kota Sukabumi dalam waktu dekat diantaranya pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
"Dengan adanya jalan tol tidak menutup kemungkinan investor akan semakin banyak berdatangan ke Kota Sukabumi, sehingga kami menginginkan petani tidak menjual lahan pertaniannya agar tidak beralih fungsi," tambahnya.
Muraz mengatakan luas lahan pertanian di Kota Sukabumi pada 2011 mencapai 1.855 hektar yang tersebar di seluruh kecamatan. Namun, saat memasuki 2012 luas lahan tersebut berkurang menjadi 1.752 hektar.
Kemudian di 2014 menjadi 1.543 hektare dan pada 2017 ini berkurang lagi menjadi 1.486 hektare. Dari seluruh luas lahan tersebut sekitar 321 hektare saat ini sudah ditetapkan menjadi lahan pertanian abadi, melalui program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
"Dari total luas lahan pertanian abadi diantaranya sekitar 28 hektare merupakan lahan milik Pemkot Sukabumi, sebab ke depannya kebutuhan lahan akan semakin tinggi untuk dimanfaatkan dan digunakan berbagai program pembangunan," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017