Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Banjir yang terjadi sejak Jumat malam (24/11) di Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat sudah surut total.
"Banjir sudah surut total sejak pagi tadi, jadi aktivitas masyarakat normal seperti biasa," kata Camat Badau, Adenan melalui pesan singkatnya kepada Antara, Minggu sore.
Ia menjelaskan banjir di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia itu memang sempat merendam sejumlah titik seperti di belakang SD Negeri 1 Badau, Lapangan Bola Badau, Komplek Kantor PLN Badau dan Kantor Urusan Agama Badau dengan kedalaman air rata - rata setengah hingga satu meter.
Dikatakan Adenan, air begitu cepat meluap dari Sungai Badau yang membentang di sekitar pemukiman warga, akibat tingginya curah hujan.
"Sungai Badau itu meluap karena hujan semalaman pada Jumat (24/11) kemarin, tapi tidak ada warga yang mengungsi, paling warga hanya memindahkan barang - barang," tutur Adenan.
Menurut dia, banjir seperti itu memang sudah biasa dihadapi warga setempat, karena banjir pun tidak berlangsung lama, paling lama pun dua hingga tiga hari.
"Memang sepertinya terjadi pendakalan pada Sungai Badau, apalagi sudah padat pemukiman warga sampah - sampah juga dibuang disungai, bisa jadi aliran air di sungai itu tidak lancar," jelas Adenan.
Dirinya berharap ada perhatian serius untuk mengantisipasi banjir dengan pengerokan Sungai Badau.
"Saya akan usulkan kepada Pemerintah untuk pengerokan sungai itu agar lebih dalam lagi dan kami berharap ada perhatian khusus terhadap antisipasi bencana banjir itu," pinta Adenan.
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017