Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan bibit siklon 95S muncul di selatan Jawa Tengah dengan pusat sekitar 9,6 Lintang Selatan, 109,4 Bujur Timur atau sekitar 240 km sebelah selatan barat daya Cilacap.
Bibit siklon tropis tersebut bergerak ke arah utara barat laut kemudian akan berbelok ke timur keesokan harinya.
Dalam waktu yang bersamaan, terdapat juga bibit siklon tropis 96S di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu di 6,8 Lintang Selatan, 94,2 Bujur Timur yang bergerak ke arah timur tenggara.
Bibit siklon yang berada di selatan Jawa lebih memiliki potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis.
"Bibit siklon tropis ini memberikan pengaruh terhadap cuaca di wilayah Indonesia khususnya Jawa," jelasnya.
Tercatat kecepatan angin maksimum sekitar 25 knot (45 km/jam) dengan tekanan terendah 1003 mb.
Diperkirakan untuk Senin-Selasa (27-28 November) terdapat peningkatan potensi hujan lebat dan angin kencang lebih dari 20 knots di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Timur bagian selatan.
Dampak lainnya adalah potensi gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Banten dan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Timur, perairan selatan Bali, Lombok, dan Sumbawa.
Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017