Beijing (ANTARA News) - Banjir besar yang melanda sejumlah provinsi di China dalam beberapa minggu ini, hingga 15 Juni 2007, telah menewaskan 128 orang dan 24 orang dinyatakan hilang, demikian laporan Kantor Markas Besar Negara Pengawas Banjir dan Bencana.
"Akibat banjir tersebut, 22,72 juta warga mengungsi dan 1,22 juta hektar perkebunan rusak akibat banjir hingga 15 Juni, sementara potensi kehilangan ekonomi ditaksir mencapai 8,92 miliar yuan atau sekitar 1,17 miliar dolar AS," demikian kantor tersebut melaporkan, seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Minggu.
Selama 15 hari pertama bulan Juni saja, dilaporkan 63 warga meninggal akibat banjir, sementara potensi kehilangan potensi mencapai 6,55 miliar yuan yang mengakibatkan 14,24 juta warga menderita dan 717 ribu hektar perkebunan rusak akibat banjir.
Sementara itu, banjir yang luas tersebut juga mengakibatkan 10,91 juta warga China mengalami kesulitan air minum.
Bencana tersebut juga menyebabkan kerusakan 11 juta hektar lahan subur dan delapan juta hektar perkebunan di sebagian besar dilayah China utara dan beberapa wilayah di barat daya Chongqing, Sichuan, dan Yunnan.
Data resmi pemrrintah tersebut juga mengemukakan sebanyak 9,74 juta ternak hidup mengalami kesulitan air minum akibat adanya bencana tersebut.
Bencana di Suchuan telah dimulai dengan adanya turun hujan deras sejak 7 JUni 2007, dan bencana di China utara tersebut akan terus berlanjut atau setidaknya akan memburuk sebagai aikibat tingginya temperatur serta tingginya curah hujan.
Pemerintah telah mengeluarkan 101 juta yuan atau sekitar 13 juta dolar AS untuk membantu sejumlah provinsi dan wilayah yang dilanda hujan dalam beberapa pekan ini, sementara 80 juta yuan telah disalurkan untuk membantu sejumlah wilayah yang juga mengalami bencana.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007