Jerusalem (ANTARA News) - Sebuah perusahaan enerji Israel mengatakan pihaknya akan mengurangi pasokan bahan bakar minyak ke Jalur Gaza, Senin, yang menambah tekanan terhadap gerakan Hamas setelah menguasai wilayah yang miskin itu.
"Kami masih akan membantu bahan bakar minyak untuk pusat-pusat pembangkit listrik Gaza, tapi tidak untuk stasiun-stasiun gas yang lebih kecil," kata seorang jurubicara Dor Alon, salah satu dari perusahaan-perusahaan bahan bakar minyak terbesar Israel dan pamasok penting Gaza.
Israel mengatakan pihaknya berharap untuk mengucilkan Gaza setelah Hamas menggulingkan faksi Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas dan menguasai Jalur Gaza.
Abbas yang didukung Barat akan melantik satu kabinet darurat, Minggu setelah ia membubarkan pemerintah persatuan yang baru berumur tiga bulan yang ia bentuk dengan Hamas, yang menang dalam pemilihan parlemen Palestina Januari 2006.
Menteri Prasarana Israel Binyamin Ben Eliezer, yang kantornya menguasai pasokan bahan bakar minyak, menyerukan pemisahan total antara Jalur Gaza dan Tepi Barat, di mana Fatah tetap dominan.
"Kami harus meningkatkan pengucilan Gaza," kata Ben Eliezer kepada Radio Militer Israel. "Saya ingin menghentikan pasokan apapun sampai kita mengerti apa yang terjadi di sana."
Media Israel melaporkan bahwa,dengan penghentian pasokan minyak oleh Dor Alon, sebagian besar kendaraan di Gaza mungkin tidak bisa beroperasi dalam dua minggu.
Pembantu senior Abbas, Saeb Erekat mengatakan ia meminta Israel mengizinkan bahan bakar minyak dan bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya tetap dikirim pada 1,5 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza, banyak dari mereka pengungsi yang tergantung pada bantuan, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007