Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap santri-santri di Indonesia mampu menciptakan peluang untuk berwirausaha sekaligus membangun lapangan pekerjaan sendiri.

"Tentunya santri juga bisa melakukannya, termasuk produk-produk inovatif dan berdaya saing," ujarnya di sela menghadiri penghargaan "Santripreneur" 2017 di Surabaya, Sabtu.

Ia menjelaskan jumlah santri di Indonesia sekitar 40 juta orang yang 25 juta orang diantaranya sudah lulus, sedangkan sisanya masih menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Jumlah sebanyak itu, kata dia, merupakan potensi usaha yang sangat besar di Tanah Air sehingga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi serta pemberdayaan umat.

Selain itu, Menkominfo juga mengatakan bahwa era digitalisasi saat ini harus dioptimalkan sehingga mampu melahirkan pengusaha-pengusaha baru dengan produk industri kreatif.

Ia memisalkan transportasi daring yang bentuk transaksinya membuat konsumen tenang dengan sistemnya, seperti mengetahui kendaraan dan identitas pengemudi hingga memastikan tarif.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak santri di seluruh Indonesia menjadikan Jatim sebagai pusat kewirausahaan, terlebih dikenal sebagai daerah kaya potensi yang bisa digali dan dikerjakan.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengakui jumlah pelaku usaha masih belum banyak di Indonesia, termasuk seorang santri yang bergerak di bidang usaha jumlahnya masih sangat terbatas.

"Karena itu kegiatan seperti `Santripreneur` dapat memotivasi dan mengajak para santri menjadi pengusaha pengusaha sukses. Terlebih di era digitalisasi seperti sekarang," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

(T.F014/E009)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017