Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mendorong peningkatan kesejahteraan atlet-atlet nasional pascapensiun dari dukungan para pemangku kepentingan olahraga.
"Ide untuk mengangkat mantan atlet sebagai komisaris independen di perusahaan-perusahaan negara ataupun daerah memang memungkinkan. Komisaris independen itu diangkat oleh jajaran direksi perusahaan itu," kata Wakil II Ketua Bidang Kesejahteraan Pelaku Olahraga KONI Pusat, Mahfudin Nigara, dalam diskusi di Jakarta, Jumat.
Nigara mengatakan bahwa posisi komisaris independen dalam perusahaan punya keuntungan dan kelebihan bagi para mantan atlet.
"Kalau perusahaan dalam posisi untung, komisaris independen tidak mendapatkan hasil keuntungan itu karena mereka telah mendapatkan gaji sebagai komisaris," ujar Nigara.
Namun, Nigara melanjutkan para mantan atlet tidak perlu mengkhawatirkan posisi mereka sebagai komisaris independen.
"Jika ada kasus hukum dalam perusahaan, komisaris independen tidak terlibat dalam penandatanganan kebijakan," kata Nigara.
Nigara mengatakan bahwa peningkatan kesejahteraan atlet-atlet nasional perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, parlemen, pengurus cabang-cabang olahraga, maupun para tokoh olahraga.
Sementara itu, Ketua Bidang Media dan Humas KONI Pusat, Aziz Manaf, mengatakan pihaknya terus melakukan kegiatan-kegiatan yang membantu Kementerian Pemuda dan Olahraga menjelang Asian Games 2018.
"Kami terus melakukan persiapan yang dimungkinkan sesuai dengan tugas kami. Tugas-tugas di luar itu kami masih menunggu petunjuk teknisnya," kata Aziz.
Aziz menambahkan bahwa media olahraga nasional mempunyai peran penting dalam pencapaian prestasi olahraga nasional menjelang persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games di Jakarta dan Palembang pada bulan Agustus 2018.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017