Jakarta (ANTARA News) - Angkatan laut Argentina membenarkan bahwa suara tidak biasa yang didengar di Atlantik di dekat posisi terakhir kapal selam yang hilang itu mengirimkan sinyal adalah memang ledakan. Konfirmasi ini mengakhiri harapan menemukan 44 awak kapal selam itu dalam keadaan hidup.
"Peristiwa janggal, tunggal, pendek, keras dan bukan nuklir itu konsisten dengan ledakan yang terjadi sesaat setelah komunikasi terakhir kapal selam tersebut," kata juru bicara angkatan laut Argentina Kapten Enrique Balbi dalam jumpa pers di Buenos Aires seperti dikutip AFP.
Suara bawah laut yang dideteksi pada hari pertama pencarian oleh dua kapal pencari Argentina semua dianggap berasal dari makhluk laut, bukan dari kapal. Sinyal satelit juga menyebut itu sebagai sinyal palsu.
San Juan, kapal selam bertenaga diesel buatan Jerman yang berumur 34 tahun itu diduga mengalami masalah baterai pada 15 November dan disebut mengalihkan perjalanan menuju Mar del Plata, tetapi tidak mengirimkan sinyal darurat.
Balbi kemarin mengakui bahwa situasi kapal selam itu dan para awaknya tengah memburuk.
Namun dia menolak berspekulasi tentang asal dari apa yang awalnya dia sebut "anomali hidro-akustik" yang terdeteksi di Samudera Atlantik hampir tiga jam setelah kapal selam itu melakukan komunikasi dan berjarak 50 km sebelah utara dari posisi terakhir kali mengirimkan sinyal.
Balbi menjelaskan bahwa informasi mengenai suara tidak biasa itu baru bisa dijelaskan Rabu setelah diputar kembali oleh Amerika Serikat dan "setelah semua informasi dari semua lembaga yang melaporkan adanya bunyi hidro-akustik itu mengkajinya."
Menjelaskan tidak adanya puing kapal selam yang mengapung ke permukaan laut, Balbi mengungkapkan "tidak ada yang mengapung ke permukaan jika kapal selam meledak."
Pewarta: Antara
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017