Bagi aktor Mark Hamill, pemeran tokoh Luke Skywalker dalam "Star Wars" selama empat dekade, film tersebut menjadi pelarian terbaik.
"Zaman terus berulang. Kita berada di era kegelapan dan orang butuh pelarian," kata Hamill dalam konferensi pers di Mexico City tempat ia mempromosikan "Star Wars: The Last Jedi" yang akan tayang di dunia pada Desember.
"Mungkin mereka mau pergi ke Hogwarts atau Land of Oz atau Middle Earth, itu tempat menyenangkan untuk melupakan masalah-masalahmu," kata dia.
Bagi sutradara Rian Johnson, dunia "Star Wars" yang diciptakan George Lucas adalah satu dari sedikit hal yang masih menawarkan pesan positif untuk dunia, dan masih relevan.
Tak peduli apa yang sedang terjadi.. 'Star Wars' masih lebih kuat dari analogi politik yang pernah ada," kata dia.
Ditulis dan disutradarai Johnson, "Star Wars: The Last Jedi" yang jadi film ke-8 dari serial tersebut akan melanjutkan cerita dari "The Force Awakens" yang tayang dua tahun lalu, di mana Rey (Daisy Ridley) mencari Luke untuk belajar soal The Force.
Bicara soal tekanan mengenai perannya, Ridley berkata, "Saya sangat beruntung bisa memerankan Rey dan nasib galaksi tidak harus diemban olehku. Saya hanya berada dalam film yang membuat orang-orang merasa bahagia."
Hamill mengatakan, melihat anak-anak perempuan ingin jadi seperti Rey sungguh "membuat hati terasa hangat".
"Itu adalah hal yang bagus untuk pemberdayaan karakter perempuan," kata aktor 66 tahun itu seperti dilansir AFP.
Selain Ridley, aktor lain yang kembali muncul di film baru "Star Wars" adalah Adam Driver sebagai musuh Rey, Kylo Ren, John Boyega sebagai Finn dan Oscar Isaac sebagai Poe Dameron -- serta mendiang Carrie Fisher dalam peran ikoniknya sebagai Princess Leia.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017