Kedua pemimpin melontarkan pernyataan yang mengisyaratkan rekonsiliasi usai melakukan pembicaraan di Paris sementara Szydlo mengundang Macron untuk berkunjung ke negaranya tahun depan guna memperingati 100 tahun kemerdekaan Polandia.
"Kami tidak bisa mengabaikan fakta bahwa sejak saya menjadi presiden enam bulan lalu hubungan kita mungkin tidak berada pada fase paling erat atau paling positif," ujar Macron dalam konferensi pers, seperti dilaporkan AFP.
Namun, ia mengatakan terdapat keinginan untuk kedua belah pihak bergerak maju, sementara Szydlo menyebut pembicaraan bilateral pertama mereka berlangsung positif dan memang diperlukan.
Pertemuan tersebut digelar menyusul perselisihan sejak Macron mulai menjabat pada Mei silam, dengan isu terakhir mengenai usulan Prancis agar Uni Eropa merombak kebijakan pengiriman tenaga kerja asing yang menguntungkan para pekerja Polandia. (ab/)
Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017