"Kami sedang mempersiapkannya. Jika Standard and Metrology Institute for Islamic Country (SMIIC) sudah merilis standar untuk kosmetik, maka kami akan ikut," kata Zafer Soylu, Director General of Product Safety and Inspection, Ministry of Economy of Republic of Turkey di Istanbul, Kamis.
Soylu menyampaikan hal tersebut saat menghadiri 5th OIC Halal Expo 2017 di Lutfi Kirdar International Convention and Exhibition Center, Istanbul, Turki.
Menurur Soylu, hingga saat ini, Turki baru memiliki standarisasi produk halal untuk makanan yang ditetapkan secara sukarela kepada industri di dalam negeri.
"Kami tidak mewajibkannya. Karena ada perusahaan yang mau menerapkan standar tersebut, ada pula yang tidak. Standar halal bukan sekedar dokumen yang wajib dibuat," ungkap Soylu.
Kendati demikian, lanjutnya, Turki adalah negara Muslim, di mana kebanyakan masyarakatnya memilih produk halal untuk dimakan, sehingga penting untuk memenuhi standar halal di negara yang pimpin Recep Tayyip Erdogan sebagai presiden tersebut.
"Standar halal merupakan isu internasional. Hal ini juga akan membantu bisnis yang beroperasi," ungkap Soylu.
Selain kosmetik, tambahnya, Turki juga mempersiapkan standarisasi halal untuk pariwisata, tekstil, logistik dan keuangan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017