Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News) - Para pejuang Fatah yang mengenakan topeng dan bersenjatakan senapan serbu serta membawa bendera Palestina, pada Sabtu menyerang gedung parlemen di kota Ramallah, Tepi Barat, sembari berteriak dengan lantang, "Hamas keluar". Sekolah, badan-badan amal dan televisi milik Hamas serta pemancar-pemancar radio juga diserang, seiring mereka yang setia kepada Presiden Mahmud Abbas menginginkan balas dendam atas penangkapan berdarah oleh Hamas di Jalur Gaza. Lima orang Hamas diculik dan menjadi kejadian terbaru dari serangkaian orang yang ditangkap karena punya hubungan dengan Hamas. Orang-orang berkerumun di sekeliling gedung parlemen saat orang-orang bertopeng dan bersenjata dari Brigade Syuhada Al-Aqsa, yang punya kaitan dengan Fatah, naik ke atap gedung dan melambaikan bendera Palestina serta Fatah dan panji-panji dengan gambar Yasser Arafat. Mereka sempat baku hantam dengan wakil Ketua parlemen yang didukung Hamas, namun seorang pejabat Fatah turun tangan agar tidak ada penculikan. "Orang-orang bersenjata dari brigade Syuhada Al-Aqsa memasuki kantor Hassan Khreisheh dan meneriakinya seorang sekutu Hamas," kata jurubicara wakil ketua parlemen. "Ada baku hantam tetapi dia tidak diculik." Di kota Jenin, komandan brigade tersebut memerintahkan semua anggota Hamas di Tepi Barat menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah Palestina pimpinan Abbas. "Setelah apa yang terjadi di Gaza, Hamas sudah menjadi organisasi terlarang di Tepi Barat dan semua persenjataannya harus diserahkan kepada pemerintah Palestina dan senjata itu sekarang ilegal," kata Zakaria al-Zubeidi kepada AFP. "Seluruh Hamas aktivitas di Tepi Barat sekarang terlarang, kecuali ada izin menteri dalam negeri Palestina." Di Betlehem, kepala pasukan keamanan Palestina mengatakan telah menangkap 15 anggota Hamas dan menyita senjata mereka, namun Israel melarang pasukan keamanan Palestina mendirikan barikade di jalan masuk kota itu. Pemerintah Palestina sudah minta para pendukungnya di Tepi Barat mengendalikan diri menyusul Hamas yang mengalahkan pasukan keamanan pro-Fatah di Gaza. "Kami mesti memastikan bahwa para pelaku kejahatan ini tidak dipindahkan ke Tepi Barat dalam situasi apa pun," kata ketua perunding Palestina, Saeb Erakat, kepada AFP. "Kami mendesak semua pendukung kami tidak main hakim sendiri. Jika ada yang tewas di Gaza, jangan sampai ada orang lainnya tewas di Tepi Barat. Jika ada rumah dibakar di Gaza, tidak boleh ada rumah lain dibakar di Tepi Barat. "Kami tidak bertindak seperti mereka, kami menjalankan hukum dan tata-tertib." Sejak beberapa hari terakhir, kantor-kantor dan toko-toko yang punya kaitan dengan Hamas telah dibakar dan diobrak-abrik di seluruh pelosok Tepi Barat, termasuk Ramallah, Nablus dan Bethlehem, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007