Jakarta (ANTARA News) - Kisah hidup penyanyi legendaris Ernie Djohan dibukukan dalam biografi "Dongeng Jazirah Si Teluk Bayur" yang digarap oleh Tamara Geraldine. Biografi itu berisi cerita 66 tahun perjalanan hidup dan 55 tahun kiprahnya di dunia musik

“Saya mengambil kata 'dongeng' karena semua cerita di dalam buku ini adalah bagaimana seorang Ernie Djohan meyakini, yang terjadi hari ini adalah dari serpihan supra natural Sang Pencipta yang mungkin buat orang lain sulit untuk bisa dipercaya” ungkap Tamara dalam siaran pers.

“Cerita-cerita Ernie Djohan, untuk semua yang membaca, adalah seperti jembatan yang menjorok ke arah teluk yang 'dipatah' oleh luasnya air laut. Banyak tips juga gelisah, sudah saatnya semua sektor terbang 'go international' termasuk juga penyanyi-penyanyi muda yang saat ini, 'riders'nya untuk ukuran negara berkembang seperti Indonesia, sudah tak kalah dengan bintang-bintang manca negara,” tambah Tamara.

Dongeng biasanya terbagi menjadi tiga: pendahuluan, peristiwa dan penutup. Begitu pula dengan buku ini yang terdiri dari “Dongeng Pembuka”, Dongeng Penggembira” dan “Dongeng Penutup.”

“Ini adalah bagaimana saya melihat seorang Ernie Djohan sebagai artis yang juga diperkenankan melewati tiga zaman," kata dia.

Buku biografi bertajuk “Ernie Djohan Dongeng Jazirah Si Teluk Bayur” dengan cetakan pertama sebanyak 300 kopi edisi terbatas telah disiapkan untuk menyambut "Konser Ernie Djohan 55 Tahun Berkarya Bagi Bangsa"

Konser tersebut akan dilangsungkan di XXI Ballroom Djakarta Theater pada 10 Desember 2017. Ernie Djohan akan kembali membawakan lagu-lagu hitsnya dan berkolaborasi dengan dua vokalis bersuara merdu, Marcell Siahaan dan Lucky Octavian diiringi musik dari Astrid Lea Orchestra.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017